VIVAnews - Sepertinya menteri baru tak boleh beristirahat atau menikmati di hari libur. Hari sabtu dan minggu mereka tetap bekerja dan mengikuti rapat koordinasi bersama Wakil Presiden.
Pada Sabtu 24 Oktober 2009, Wakil Presiden Boediono sudah menggelar rapat bersama 3 Menko Perekonomian, Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bapenas Armida Alisjahbana serta Kepala Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto.
Rapat itu dimulai pada pukul 09.00 WIB dan selesai pada pukul 12.00 WIB. Seusai rapat, Menko Perekonomian Hatta Rajasa kemudian melanjutkan rapat bersama 13 Menteri Ekonomi di kantornya di Lapangan Banteng.
Esoknya, hari ini Minggu 25 Oktober 2009, rapat kembali di gelar untuk penajaman program 100 hari di Istana Wakil Presiden. Pada siang ini seluruh menteri Kabinet Indonesia Bersatu II datang, kecuali beberapa menteri yang mengikuti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Thailand.
Tak hanya para menteri, namun beberapa pejabat eselon I masing-masing Departemen juga tampak hadir.
Mengapa rapat diselenggarakan pada hari Minggu? "Kita mungkin masih baru itu semangat. Kita masih semangat kerja, ya sekali-kali boleh juga kerja di hari Sabtu dan Minggu," kata dia sesuai rapat kabinet di Istana Wakil Presiden Minggu 25 Oktober 2009.
Sebelumnya, dalam sidang Paripurna Kabinet pertama di Gedung Sekretariat Negara Jumat 23 Oktober 2009, Boediono sendiri telah meminta maaf kepada menteri-menterinya karena melaksanakan rapat di hari libur.
"Hari Minggu saya juga melaksanakan pertemuan. Saya mohon maaf pada rekan-rekan menteri, terutama Menko. Tapi semua untuk mempertajam Nasional Summit dan program 100 hari," ujar dia.
Pemerintah baru tampaknya tengah ngebut kerja untuk persiapan Nasional Summit pada 29-31 Oktober 2009. Dalam pertemuan itu akan berisi pemerintah, kabinet bersama gubernur, dunia usaha, perguruan tinggi, ekonomi, yang membahas isu mengenai berbagai bidang.
ismoko.widjaya@vivanews.com
Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi
Dukungan ke Airlangga Hartarto, untuk kembali memimpin Partai Golkar, terus berdatangan. Kali ini, dari organisasi didirikan Golkar, yakni Satuan Karya atau Satkar Ulama.
