Munaslub Golkar Diminta Tak Tutup Calon Lain

Rapimnas III Partai Golkar di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok A

VIVA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Theo L Sambuaga, meminta agar Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar tak menutup calon-calon ketua umum lain. Alasannya, Airlangga Hartarto telah diklaim menjadi Ketua Umum Partai Golkar terpilih dalam pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.

Pilkada 2020, Demokrat dan Golkar Sepakat Usung 33 Paslon

"Nanti, Munaslub jangan menutup calon-calon lain. Bisa saja (aklamasi) kalau memang cuma calon tunggal. Kan, begitu prosedurnya. Tetapi, kalau ada calon-calon lain, kita jangan dari sekarang sudah menutup. Buka kesempatan, kan kader-kader Golkar banyak," kata Theo di JCC Senayan, Jakarta, Senin 18 Desember 2017.

Ia setuju soal adanya pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar yang menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Tetapi, menurutnya, dalam Munaslub tetap harus dibuka kesempatan bagi calon lainnya.

Ketua Jokowi Mania Masuk Partai Golkar?

"Partai Golkar kan partai demokratis. Siapa pun yang terpilih, kalau yang terpilih Pak Ketua Umum lebih hebat lagi. Jangan menutup pintu. Ya sudah tentu, memenuhi persyaratan," kata Theo.

Menurutnya, Munaslub malam nanti bukan mengukuhkan Airlangga, tapi sifatnya memilih dan menetapkan ketua umum. Kecuali hanya ada satu calon maka boleh dilakukan aklamasi.

Aburizal Bakrie Dukung Semangat Anak Muda Lalui Pandemi COVID-19

"Semua kan sudah tahu (syarat jadi calon ketua umum). Yang menjadi calon-calon pasti sudah tahu ada syarat-syarat. Kalau enggak dapat (dukungan), pasti enggak jadi calon," kata Theo.

Sementara itu, Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Ade Komarudin atau Akom, menanggapi keinginan Priyo Budi Santoso dan Theo L Sambuaga yang meminta agar dibuka ruang memilih ketua umum Golkar yang baru.

"Kalau Munaslub bukan mengukuhkan. Dia pemilihan ketua umum. Ya kan. Itu berdiri sendiri," kata Akom di JCC Senayan, Jakarta.

Menurutnya, Rapimnas merupakan ruang untuk mempersiapkan untuk Munaslub. Munaslub tersebut berdiri sendiri di antaranya akan ada agenda memilih ketua umum.

"Bukan mengukuhkan. Memilih. Ya kita lihat apakah tunggal atau apa. Kan kita belum tahu. Kita lihat. Nanti, atau besoklah," kata Akom.

Saat ditanya soal Priyo yang ingin berkompetisi maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar, ia pun mempersilakan. Sebab, Golkar dianggap demokratis.

"Masa demokrasi halangin orang nyalon. Terbuka. Terbuka untuk umum (calon lain)," kata Akom.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya