Golkar Yakin Airlangga Bisa Dongkrak Elektabilitas Partai

Airlangga Hartarto bersama senior Golkar BJ Habibie.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar TB Ace Hasan Syadzily yakin ketua umum Golkar yang terpilih melalui pleno, Airlangga Hartarto bisa mendongkrak elektabilitas Golkar.

Airlangga Hartarto

"Sebab, coba lihat dari hasil survei LSI kemarin menyatakan 61 persen Pak Airlangga dapat membangkitkan kejayaan Golkar. Jadi sebenarnya figur Pak Airlangga bukan hanya ekspektasi kader Partai Golkar. Tapi jadi ekspektasi publik," kata Ace di gedung DPR, Jakarta, 15 Desember 2017.

Ia juga yakin Airlangga dapat membawa Partai Golkar untuk meraih kemenangan pada Pemilu 2019. Sebab, ia mengakui selama hampir enam bulan Golkar menghadapi drama persoalan hukum yang dihadapi Setya Novanto, muncul pandangan negatif.

Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients

"Ini bisa menimbulkan efek terhadap elektabilitas partai. Oleh karena itu saya mengatakan bahwa ini lah momentumnya bagi Golkar untuk melakukan rebranding," kata Ace.

Menurutnya, keinginan Airlangga memang sejalan dengan rakyat Indonesia soal pengelolaan negara ini harus bersih bebas dari korupsi dengan pemimpin yang harus berintegritas.

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

"Dengan demikian kami berharap dengan figur baru Pak Airlangga Hartarto, dapat membawa Golkar sebagai lokomotif mewujudkan pemerintahan yang bersih untuk kesejahteraan rakyat," kata Ace.

LSI menemukan mayoritas publik yaitu 65,7 persen meyakini Golkar bisa bangkit jika ada branding baru. Sementara itu, 18,5 persen menyatakan Golkar tidak bisa bangkit, meskipun dengan branding baru dan sisanya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei LSI ini dilakukan pada 1-14 November 2017 secara nasional. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error survei plus minus 2,9 persen. Sementara itu, riset kualitatif dilakukan pada 1-13 Desember 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya