VIVAnews - Wakil Presiden Jusuf Kalla melangkah keluar ruang kantornya dengan tersenyum, Senin sore, 19 Oktober 2009, pukul 16.00. Siang hari, Kalla baru saja menghadiri pelantikan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Istana Merdeka, sehingga Kalla masih mengenakan pakaian formal dengan jas coklat dan berdasi merah.
Kalla menyadari kalau ini merupakan saat terakhir dia berdinas di Istana Wakil Presiden. Sesaat, lelaki kelahiran Bone 67 tahun silam ini terdiam, dan mengenang pertama kali tiba di Istana tempatnya berdinas sejak lima tahun silam.
Kalla ingat, saat itu dia tidak dalam balutan pakaian formal, maka kemudian Kalla pun melepaskan jas coklatnya. "Saya masuk tidak mengenakan jas, keluar pun tidak mengenakan jas," kata Kalla yang memang dikenal sebagai pencetus penggunaan batik sebagai pengganti jas.
Wartawan yang ingin melihat saat-saat terakhirnya di Istana Wapres pun disapa dan disalaminya satu persatu. Kemudian Kalla melangkah pelan ke tempat foto-foto mantan Wakil Presiden Indonesia dipasang, di salah satu sisi Gedung Utama Istana Wapres.
Foto-foto itu diletakkan di atas sebuah rak panjang, dan menyisakan sedikit ruang di ujung kanannya. "Nanti foto saya ada di situ," ujar Kalla. Kemudian Kalla menyisiri satu persatu foto, dan terhenti di ujung kiri, menatap ke foto Muhammad Hatta.
"Beliau adalah wakil presiden yang saya kagumi karena selain sebagai wapres pertama, Hatta juga bapak bangsa," tuturnya.
Kalla kemudian berbincang kepada wartawan dan menanyakan hal apa yang paling berkesan selama meliputnya. Beberapa wartawan pun menjawab beragam. Ada yang kagum dengan keberanian Kalla mengambil keputusan, termasuk saat berpisah dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ada juga yang menghargai karena Kalla tidak pernah membatasi dan mengatur pertanyaan yang ingin diajukan.
Setelah mendengar kesan dari wartawan, Kalla kemudian ingin mendengar hal yang sama dari staf protokoler yang selama ini menemani dinasnya. Staf protokoler satu persatu menceritakan kesannya yang mendalam terhadap sosok Kalla. Obrolan santai Kalla dengan staf protokoler ini seakan kilas-balik kegiatan Kalla selama bertugas.
Tidak puas dengan hanya mengobrol, staf protokoler juga meminta untuk berfoto dengan Kalla. Kalla menyetujuinya, sekitar empat puluh staf protokoler berfoto dengan Kalla satu persatu. setelah berfoto, mereka berdiri membentuk barisan di kiri-kanan pintu Kalla akan keluar. Mereka bersiap melepas Kalla sebagai Wapres untuk terakhir kalinya.
Saat Kalla berjalan menuju Mobil berplat RI 2 yang akan membawanya pulang, mereka menyanyikan lagu milik Koes Plus yang berjudul "Kapan Kapan". "Kapan kapan, kita berjumpa lagi.. Mungkin lusa, atau di lain hari," lagu yang terdengar haru, karena disertai isak tangis beberapa orang.
Namun sebelum naik ke mobil, Kalla menerima laporan simbolis yang dilakukan Komandan Kompleks Istana Wapres dari satuan Pasukan Pengamanan Presiden. Kalla juga menerima laporan dari petugas Paspampres lain.
Sebelum Kalla masuk ke dalam mobil, beberapa orang staf protokoler berebut mendapatkan salam terakhir Kalla. Kemudian Kalla pun masuk ke dalam mobil, disertai isak tangis yang makin terdengar keras. Namun mobil Kalla tetap melaju, walaupun diiringi tangis pelepasan.
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi
AHY Wanti-wanti Prabowo Usai Bertemu Cak Imin
Politik
25 Apr 2024
Ketua Umum Partai Demokrat AHY merespons pertemuan Prabowo Subianto dengan Cak Imin di kantor DPP PKB, Rabu. AHY memberikan peringatan ke Prabowo
Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel
Nasional
25 Apr 2024
Kantor Wali Nagari Singguliang Lubuak Aluang Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman disegel oleh warga setempat, Kades dituduh hubungan sejenis
DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyetujui untuk merekomendasikan Imam Budi Hartono sebagai bakal calon Wali Kota Depok pada Pilkada serentak 2024
Lucu Jika Kubu 01 dan 03 Gabung ke Prabowo, Pakar: Haram Hukumnya, Mereka kan Nuduh Curang
Politik
25 Apr 2024
Bagi pakar politik, dinamika akan terlihat lucu jika yang menuduh curang hasil Pilpres 2024 tapi mau bergabung ke koalisi Prabowo.
Selengkapnya
Partner
Telusuri daftar negara dengan tingkat pengangguran terendah di dunia, mencerminkan keberhasilan sistem ekonomi dan kebijakan ketenagakerjaan mereka untuk masyarakat.
Di kubu Korea Selatan, Laga kontra Timnas Indonesia U-23 menjadi momen kembalinya Byun Jun-soo setelah absen karena akumulasi kartu kuning di laga kontra Jepang.
Bank Sumut jadi tuan rumah Undian Nasional Tabungan Simpeda BPD Periode XXXIV-2024, mempromosikan keindahan pesona Danau Toba, yang merupakan ikonik pariwisata Sumut.
Ketahui perbedaan dan cara cek penerima BPNT dan PKH, dua jenis bantuan sosial yang diberikan pemerintah melalui Kemensos. Dengan jumlah penerima yang mencapai jutaan.
Selengkapnya
Isu Terkini