Gatot Ditolak AS, Politikus PDIP: Politis atau Administrasi?

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Politikus PDIP yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin menyesalkan adanya larangan masuk Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ke Amerika Serikat. Namun, dia menilai soal permasalahan diplomasi seperti ini tak ada penghinaan.

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

"Saya kira dalam dunia diplomasi tidak ada istilah penghinaan. Tapi, ada urut-urutan nanti dari tindakan-tindakan diplomasi itu," kata Hasanuddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 23 Oktober 2017.

Hasanuddin meminta semua pihak agar menunggu dan tak terpancing dengan hal-hal yang mengganggu hubungan kedua negara. Dia mengakui ada dua dugaan kemungkinan penolakan Gatot.

Operasi Perdamaian Dunia, Mabes TNI Akan Kirim 1.025 Prajurit Pilihan ke Kongo

"Satu, ada muatan administrasi. Kedua, ada muatan politis. Kami lihat nanti alasan mereka," ujar Hasanuddin.

Dia mengatakan, peristiwa penolakan ini bukan yang pertama kali terjadi. Contohnya, penolakan juga pernah dialami mantan Pangdam Jaya Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin. Saat itu, Sjafrie ditolak karena dugaan terlibat dalam pelanggaran HAM saat Peristiwa Santa Cruz 1991.

Wakasal Laksdya TNI Erwin Hadiri Upacara Peringatan HUT Ke-78 TNI AU

"Sekali lagi alasannya macam-macam. Kami tunggu saja dari pemerintah di sana. Saya tidak mau berandai-andai. Nanti kalau berandai-andai, publik juga bisa berandai-andai lagi. Kami tunggu dengan sabar dan ikhlas," kata Hasanuddin.

Larangan masuk terhadap Jenderal Gatot dan istri yang berencana bertolak ke Amerika Serikat untuk menghadiri undangan acara Chiefs of Defense Confrence on Countering Violent Extremist Organizations (VEO's) terjadi pada Sabtu 21 Oktober 2017. Mantan kepala staf TNI AD itu terpaksa harus membatalkan keberangkatan meskipun sudah memiliki visa.

Alasannya, pihak otoritas Amerika Serikat tiba-tiba menolak kedatangannya secara mendadak. Informasi ini tepat sesaat sebelum panglima TNI beserta rombongan akan menaiki pesawat yang akan membawanya ke AS, Sabtu 21 Oktober 2017.

Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto menjelaskan, pihaknya hingga saat ini masih menunggu penjelasan atas insiden itu, mengingat kepergian panglima TNI itu atas undangan langsung dari Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, Jenderal Joseph F. Dunford, Jr.

"Dengan demikian, panglima TNI beserta istri dan delegasi, memutuskan tidak akan menghadiri undangan panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, sampai ada penjelasan resmi dari pihak Amerika," ujar Wuryanto di kantor Subden Mabes TNI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu 22 Oktober 2017.   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya