Tjahjo Minta PNS Berhati-hati, Banyak Area Rawan Korupsi

Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasir

VIVA.co.id –  Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengiatkan pada aparatur sipil negara untuk berhati-hati dalam mengelola anggaran. Menurutnya ada banyak area yang masuk radar rawan korupsi.

Respons Tjahjo Kumolo soal Mars dan Himne KPK Ciptaan Istri Firli

Politisi PDI Perjuangan ini menyebut area rawan korupsi itu mulai dari perencanaan anggaran, retribusi dan pajak, dana bantuan sosial, belanja barang hingga jual beli jabatan. Dalam perencanaan anggaran harus ada keterbukaan.

"Perencanaan anggaran ini area rawan korupsi. Harus transparan agar semua pihak mengawasi betul. Hati-hati, karena kita tidak tau siapa lawan siapa kawan, harus transparan," katanya saat melakukan pertemuan dengan jajaran Pemerintahan Kota Yogyakarta, Jumat 22 September 2017.

Mulai 2023, Pegawai Honorer Tak Lagi Dipakai Instansi Pemerintah

Tjahjo juga mencermati area rawan korupsi pada retribusi dan pajak. Begitu juga dengan bantuan dana sosial yang diberikan pada masyarakat. Pihaknya tidak ingin ada perangkat atau pejabat daerah tersangdung masalah hukum karena memotong dana bansos yang semestinya diberikan. "Harus tepat sasaran, jangan ada potongan, apalagi sampai 50 persen. Itu sudah keterlaluan," kata mantan Sekjen PDI Perjuangan ini.

Instrumen lain seperti belanja barang dan jasa juga harus diperhatikan. Tjahjo kembali mengingatkan agar pelaporan dalam belanja barang dan jasa dilakukan dengan cermat, nyata, dan benar. "Jual beli jabatan, jangan sampai itu terjadi. Pagi tadi saya ke Pemkab Klaten, kembali mengingatkan agar jangan sampai terulang dimana saja," katanya.

Menpan RB Tjahjo Kumolo Minta KPK Gencarkan OTT

Tjahjo mencatat ada 77 pegawai pemerintahan hingga kepala daerah yang tersandung kasus korupsi. Ironisnya, yang melakukan operasi tangkap tangan adalah Komisi Pemberantasan Korupsi. "Jumlah itu belum anggota dewan yang juga tidak sedikit. Setiap ke daerah saya selalu ingatkan agar hati-hati dalam mengelola anggaran, hati-hati," pesannya.

Tjahjo mengaku mendapat amanat yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo untuk membangun sinergitas tata kelola yang baik, antara pemerintah pusat dan daerah agar otonomi daerah berjalan sesuai harapan.

"Kita harus kompak, jangan jalan sendiri-sendiri dalam pemerintahan. Disini juga ada bapak-bapak dari kepolisian, kejaksaan, kodim, camat, hingga lurah, saya kembali ingatkan, mari kita saling gotong royong dalam pembangunan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya