Pertemuan SBY-Prabowo Buka Peluang Koalisi di Pemilu 2019

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto.
Sumber :
  • ANTARA/Rumgapres-Rusman

VIVA.co.id – Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari, mengungkapkan Kamis malam ini akan ada pertemuan tertutup antara Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Pertemuan dua purnawirawan jenderal itu akan dilaksanakan di Cikeas.

Ketua MK Sebut UU Pemilu dan UU Cipta Kerja Paling Sering Digugat

"Pertemuan ini sebagai respon positif dari Ketum PD SBY atas permintaan Ketum Gerindra Prabowo untuk bertemu, usai ketok palu UU Pemilu pada sidang Paripurna DPR pekan lalu," kata Imelda melalui keterangan tertulisnya, Kamis 27 Juli 2017.

Ia menjelaskan 4 Fraksi menolak penggunaan Presidential Threshold dalam pelaksanaan Pemilu Serentak tahun 2019. Fraksi PD, Fraksi Gerindra, Fraksi PAN dan Fraksi PKS. Partai Demokrat termasuk yang  mendukung upaya untuk Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi.

Sulit Berkemih Hingga Ejakulasi Darah Tanda Kanker Prostat

"Salah satu pembahasan tentu terkait dengan UU Pemilu tersebut seperti yg disampaikan sebelumnya oleh Pihak Gerindra," kata Imelda.

Di luar urusan itu,  ia menambahkan pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kedua tokoh bangsa ini. Sehingga diharapkan membawa angin segar dan memberi kontribusi yang positif dan konstruktif bagi negeri.

SBY Akan Jalani Pengobatan Kanker, Dijadwalkan Tiba di AS Kamis Pagi

Terpisah, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto, menilai pertemuan SBY-Prabowo merupakan sinyal antar kedua partai untuk membuka diri saling berkoalisi untuk Pemilu 2019 mendatang.

"Seandainya mau berkoalisi sah-sah saja. Karena kalau Gerindra dan Demokrat mau berkoalisi sudah lebih dari 20 persen," kata Agus di gedung DPR, Jakarta, Kamis 27 Juli 2017.

Pasalnya, ia menjelaskan saat ini memang tak ada parpol yang bisa mengusulkan presidennya sendiri. Jadi setiap parpol harus berkoalisi. Tapi hal tersebut diserahkan pada para pucuk pimpinan partai.

"Yang jelas Pak Prabowo sampai sekarang ini masih firm ingin mencalonkan diri menjadi Presiden RI. Sesuai juga dengan UU pemilu yang diketok walaupun bisa jadi di judicial review, Partai Demokrat tentunya harus menyiapkan next leader ke depan," kata Agus.

Menurutnya, dalam rakernas di Lombok sudah diputuskan partainya akan mengusung atau mendorong baik presiden, atau wapres dari internalnya.

"Hari ini karena kita ketahui 2014 lalu Demokrat mengalami penurunan. Salah satunya kita nggak punya presiden atau capres maka ini kita perbaiki sehingga dipastikan akan mengusung apakah presiden atau wapres dari Demokrat," kata Agus. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya