Golkar Dorong PDIP Jabat Ketua Pansus Hak Angket KPK

Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

VIVA.co.id - Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mengatakan, hari ini Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memilih ketua dan pimpinannya. Menurutnya, Golkar mendorong agar PDIP menjabat sebagai ketua Pansus Angket KPK.

MK Bantah Inkonsisten Soal UU MD3

"Hari ini rapat perdana Pansus Hak Angket KPK. Tentu agenda yang disampaikan pimpinan DPR, agendanya memilih ketua dan pimpinan Pansus Angket KPK. Kami dorong PDIP (menjadi ketua)," kata Bambang sebelum rapat Pansus Angket KPK di Gedung DPR, Rabu 7 Juni 2017.

Ia menjelaskan, Golkar memberikan kesempatan pada PDIP untuk menjabat sebagai ketua Pansus Hak Angket KPK, karena memiliki perwakilan terbanyak dalam pansus. Adapun fraksinya tak berambisi mendapatkan posisi tersebut.

Rekomendasi Pansus Angket Masuk Akal, KPK Harus Patuhi

"Kami beri kesempatan pada PDIP yang memiliki anggota terbanyak. Pemilihannya seperti angket Century, dipilih secara demokratis untuk satu ketua dan tiga wakil ketua sesuai UU MD3," kata Bambang.

Ia menambahkan, selain lima fraksi yang telah menyerahkan nama utusannya, Fraksi Gerindra akan memberikan nama susulan sebagai anggota pansus. Adapun nama yang beredar akan menjadi utusan Gerindra, ia menyebutkan di antaranya Desmond Mahesa, Muhammad Syafii, Supratman Andi Agtas, dan Wenny Warouw.

PKS dan Demokrat Kompak Tolak Rekomendasi Pansus KPK

"Kami harap PKB dan PAN segera menyusul (kirimkan perwakilan)," kata Bambang.

Ia menjelaskan, setelah dipilih pimpinan Pansus Hak Angket KPK, mereka akan mengadakan rapat internal menyusun agenda kerja dan anggaran. Adapun anggaran juga harus disetujui pemerintah. Selanjutnya masa kerja pansus berlangsung 60 hari.

Ia berharap rapat-rapat Pansus Hak Angket KPK bisa terbuka untuk umum dan transparan, sehingga publik bisa melihat prosesnya. Begitu pun akan terlihat anggota pansus mana yang memperlemah atau memperkuat KPK.

"Akan terlihat melalui pertanyaannya," kata Bambang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya