JK: Partai Nasionalis Kini Jadi Lebih Religius

Jusuf Kalla dan Surya Paloh di kesempatan buka bersama Partai Nasdem.
Sumber :
  • Foto: VIVA.co.id/Fajar Ginanjar Mukti

VIVA.co.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla berkelakar dengan mengatakan bahwa pada saat ini, partai-partai politik dengan landasan ideologi nasionalisme, sudah lebih religius dibanding partai-partai politik yang berlandaskan ajaran agama.

JK Sebut Penundaan Pemilu Langgar Konstitusi

Candaan itu disampaikan di hadapan sejumlah pejabat negara dan ketua umum partai politik yang menghadiri buka puasa bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem di Kantor DPP Partai NasDem, Menteng, Jakarta Pusat.

JK berseloroh, argumennya terbukti dari dilaksanakannya acara buka puasa bersama oleh Partai NasDem. Acara tersebut termasuk acara yang digelar di awal Ramadan, yaitu pada hari kedua bulan suci umat Islam itu.

Kata Jusuf Kalla Soal Kabar Cak Imin-Anies Masuk Bursa Pilpres 2024

Padahal, JK mengatakan, partainya sendiri, Golongan Karya (Golkar) belum melaksanakan acara serupa. Partai lain yang berlandaskan ajaran Islam, yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga belum melaksanakan acara itu.

"Dunia politik kita sangat berubah. Tak ada batas lagi antara partai agama dan nasionalis. Partai nasionalis lebih religius dibanding partai lain. Setahu saya, Partai NasDem yang pertama kali mengundang buka puasa bersama. Golkar belum, PPP apalagi," ujar JK, Minggu, 28 Mei 2017, yang langsung disambut tawa hadirin.

Saat Jusuf Kalla Cerita ke Gus Miftah Tentang Kisah Inspiratifnya

JK berpandangan, perubahan dari sendi-sendi kehidupan umat manusia, memang tidak terelakkan. JK juga mencontohkan pesatnya perkembangan teknologi.

Saat ini, menurut JK, melalui telepon pintar, seseorang bisa melakukan banyak hal yang tidak mungkin dilakukan sebelumnya pada sebuah telepon genggam, mulai dari melihat foto, berbelanja dalam jaringan, hingga membaca kitab suci Alquran.

Kembali ke perubahan yang dia rasakan di bidang politik, JK menegaskan, landasan ideologi sebuah partai politik kini tidak perlu terlalu dipersoalkan lagi. Karena, menurut JK, partai politik kebanyakan memiliki tujuan yang tak berbeda, terlepas dari apa pun landasan ideologi mereka.

"Tak ada lagi seorang ketua umum partai lebih Islami, lebih agamis dari yang lainnya, karena semua telah bercampur," ujar JK. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya