Istana Tegaskan Hubungan Jokowi dan JK Harmonis

Presiden Joko Widodo Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Kabar keretakan hubungan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, sempat mencuat beberapa waktu belakangan ini. Puncaknya, saat Jokowi mengundang tokoh lintas agama, yang tidak dihadiri Kalla pada Rabu siang, 17 Mei 2017 lalu. Saat itu, Wapres Kalla pagi harinya bertolak ke Inggris.

Seskab Pramono Anung Tak Dampingi Jokowi ke Dubai, Istana: Gantian, Mereka Bergiliran

Sebelum rapat kabinet terbatas atau ratas di Istana Bogor, Senin, 22 Mei kemarin, Presiden Jokowi dan Wapres Kalla sempat memperlihatkan kemesraan di hadapan publik. Berjalan dari dari Aula Garuda menuju Ruang Teratai (lokasi ratas) gedung utama Istana Bogor, Jokowi dan JK terlihat bercengkrama.

Entah apa yang dibicarakan, namun Jokowi terlihat tertawa lepas saat JK memaparkan sesuatu. Begitu juga Seskab Pramono Anung dan Mensesneg Pratikno yang ada di belakang mereka.

Terpopuler: Ungkapan Satire Adian tentang Gibran, Puan soal Megawati Empaskan Tangan Jokowi

"Pada dasarnya hubungan Presiden dengan Wakil Presiden sangat baik sekali tidak ada apa-apa. Kalau kemudian katakanlah ada yang mempersepsikan, menurut saya salah sekali," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di Istana Bogor, Selasa, 23 Mei 2017.

Dia memastikan, kekompakan kedua pemimpin negara itu. Apalagi ada keinginan, kepemimpinan yang diamanahkan sejak 2014 itu, ingin dibangun sistem yang lebih baik.

Isu Pramono Anung Mundur dari Menseskab, Puan: Kan Nggak Punya Salah

"Presiden dan Wapres itu dwi tunggal, yang bersama-sama, sehingga dalam menjalankan kepemimpinan itu selalu bersama-sama. Tidak ada ruang bagi siapa pun untuk bisa memecah itu," jelasnya.

Bukti kepemimpinan Jokowi dan JK menurut Pramono, adalah pengakuan internasional. Bahkan, lanjut politikus senior PDI Perjuangan itu, investor luar negeri kini berbondong-bondong untuk masuk ke Indonesia.

Tidak hanya itu, banyak kepala negara yang datang ke Indonesia. Hampir setiap bulan, lanjut Pramono, rata-rata tiga kepala negara datang ke Indonesia. "Ini kan menunjukkan Indonesia sedang menjadi darling-nya dunia," katanya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya