Demokrat Bantah Laporkan Antasari karena Disuruh SBY

Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar.
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVA.co.id – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo memastikan bahwa laporan Partai Demokrat terhadap mantan Ketua KPK Antasari Azhar terkait dugaan fitnah dan pencemaran nama baik masih terus berlanjut. Namun laporan itu dilakukan bukan atas perintah Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

3 Ketua KPK yang Berurusan dengan Polisi, 1 di Antaranya Sampai di Penjara

"Tidak ada (perintah SBY), itu murni dari tim hukum Partai Demokrat," kata Roy di restoran Warung Daun, Jakarta, Sabtu 20 Mei 2017.

Ia menyebutkan, laporan tersebut dilakukan tim hukum Demokrat di antaranya Didi Irawadi, Imelda Sari dan Ferdinand Hutahaean. Laporan tersebut juga dilakukan sehari pasca Antasari menyebutkan nama SBY soal adanya dugaan rekayasa kasus yang menyebabkan Antasari dibui.

Mantan Wakapolri Singgung Penembakan Antasari Azhar di Sidang Hendra Kurniawan

"Itu tetap berjalan, tidak ada hubungannya dengan penolakan Polda Metro," kata Roy.

Soal adanya keinginan kader Demokrat agar Antasari meminta maaf pada SBY, ia lanjut menanggapi.

Antasari: Sejak Dulu Lapas Disebut Tak Manusiawi, Tapi Tak Ada Solusi

"Saya tahu SBY orang yang sangat bijak dan itu permintaan bukan dari Pak SBY, tapi kalau ada permintaan (agar Antasari minta maaf) dari teman saya atau kader demokrat ya hormati saja, itu baik-baik saja. Kalau itu dilakukan ya baik, kalau tidak dilakukan biar masyarakat yang menilai," kata dia.

Sebelumnya, Mabes Polri menyatakan bahwa penyelidikan atas laporan Partai Demokrat terhadap mantan Ketua KPK Antasari Azhar terkait dugaan fitnah dan pencemaran nama baik masih terus berlanjut.

"Masih dalam proses oleh penyidik," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Jakarta, Jumat, 19 Mei 2017.

Dalam kasus itu, Antasari merupakan terlapor. Dia dilaporkan lantaran menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sebagai sosok di belakang dugaan rekayasa kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya