VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tahu bahwa dirinya dianggap anggota Fraksi Independen karena tak diakui oleh Fraksinya sendiri, Partai Keadilan Sejahtera. Namun, Fahri menilai istilah itu tidak dikenal di dalam undang-undang lantaran semua anggota DPR ikut dalam fraksi yang dibentuk partai politik.
"Tidak ada istilah Fraksi Independen. Saya menyesalkan sikap teman-teman Fraksi PKS," kata Fahri dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne, semalam, Selasa, 2 Mei 2017.
Fahri dan PKS kembali berbeda. Yang satu mendukung hak angket terhadap KPK, satu lagi tidak.
"Ini ujung dari konflik yang sebenarnya," kata Fahri.
Fahri mengklaim bersama dengan para kader muda PKS lainnya, tertib dan taat pada aturan negara. Namun, yang terjadi tidak berubah. Dia tetap tidak diakui sebagai anggota dari Fraksi PKS.
"PKS menggunakan aturan internalnya seolah lebih tinggi dari aturan negara. Saya dimenangkan oleh pengadilan. Seolah-olah gak diakui keputusan pengadilannya," ujarnya.
Dengan sikap itu, Fahri pun mengatakan PKS justru dicurigai orang mempunyai agenda tersembunyi. Karena seharusnya mereka taat pada putusan pengadilan dan menerimanya sebagai anggota fraksi. (ase)
Softbank Batal Investasi di IKN, Fraksi PKS: Jangan Perbesar APBN
Anggota Komisi V dari fraksi PKS meminta pemerintah untuk mengkaji serius dampak penarikan investasi di IKN tersebut. Jangan perbesar pemakaian APBN.
