VIVA.co.id - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta, seluruh pihak tidak terlalu mencurigai hak angket terhadap KPK. Apalagi jika memandang KPK sebagai lembaga yang tidak bisa salah atau tidak tersentuh kesalahan.
"Kenapa seolah takut (dengan hak angket)? Kenapa jadi mitos, seolah tidak boleh dipersoalkan?" kata Fahri dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne, Selasa, 2 Mei 2017.
Fahri mengungkap ada pihak yang mencurigai adanya kesalahan di tubuh KPK. Menurutnya, hal itu sebenarnya perlu dibuktikan. “Mitos yang diciptakan ke KPK itu berlebihan," kata Fahri lagi.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera itu menuturkan contoh adanya upaya memitoskan KPK. Misalnya, Badan Keahlian DPR tidak berani berbicara soal revisi UU KPK karena ada penolakan.
"Rektor di kampus itu gemeteran. Seperti penistaan. Mirip mengintrepretasi ayat-ayat suci. Ini ada apa? Kenapa terlalu trauma. bukankah kita bisa terbuka bicara apa adanya?" ujar Fahri.
Fahri menjelaskan, pasal irasionalitas memang ada di agama untuk persoalan yang gaib sebagai syarat dari iman. Namun, bila berbicara mengenai negara dia berpendapat semua harus rasional. "Kita buka masalahnya. Apa pertanyaannya, dijawab, dibuka. KPK sudah investigasi ribuan orang. Kenapa diinvestigasi tidak mau? Zaman Orde Baru kita memitoskan negara, setelah 19 tahun reformasi, apakah kita memitoskan KPK?"
MK Bantah Inkonsisten Soal UU MD3
MK memperjelas status KPK dan tak menganulir keputusan sebelumnya.
