Anies Bicara Reshuffle dan Nyamuk Kecil ke Pilkada DKI

Anies Baswedan saat akan Salat Jumat di Bukit Duri, Jumat (21/4/2017).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Raudhatul Zannah

VIVA.co.id – Calon Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan berbagi cerita pengalaman dirinya yang terkena reshuffle jilid II sampai diusung maju ke Pilkada DKI 2017. Dia menyampaikan hal ini kepada jemaah pondok pesantren Al-Itqon di Cengkareng, Jakarta Barat.

Sekjen PKS: Selamat Bertugas kepada Pak Prabowo dan Wakilnya

Anies mengaku saat diberhentikan sebagai Menteri Pendidikan, ketika itu ia ditelepon oleh 'atasan' dengan menyampaikan ucapan terima kasih kepadanya.

"Tahu-tahu ditelepon sama atasan sudah cukup. Saya ditelepon habis Magrib. Waktu itu ramai reshuffle. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, bilang ke saya sudah yah terima kasih. Habis itu, saya ditanya, mau jadi apa? Saya bilang tidak mau," ujar Anies, Senin, 24 April 2017.

Muhammadiyah: Prabowo Harus Menyerap Aspirasi Anies, Cak Imin, Ganjar, dan Mahfud

Anies menekankan saat itu, memang dirinya tak mau jadi apa-apa jika memang terkena reshuffle. Alasannya, ia hanya bersedia jika negara membutuhkan. "Saya kembali ke rumah, nyantai sama anak istri, eh tahu-tahu nama saya muncul di survei, angkanya tinggi (sebagai calon gubernur DKI, red)," lanjut Anies.

Ia pun sempat heran saat namanya masuk survei bursa cagub DKI. Padahal, pasca terkena reshuffle, ia sama sekali tak pernah melakukan kampanye dan promosi apapun terkait Pilkada DKI.

Terbuka untuk Bertemu, Anies Sebut Prabowo Bukan Musuh tapi Lawan

"Idul Adha kemarin saya sampai tidak salat Ied, karena demam berdarah, dan saya harus pidato di New York, Amerika tanggal 23 September," tuturnya.

Karena terbaring di kasur rumah sakit, pria yang gemar menunggangi Vespa ini pun tidak dapat terbang ke New York. Saat terbaring di rumah sakit, Anies mengaku ditemui Ketua Umum DPP PPP, Romahumuziy atau Romi.

"Jadi Allah ngirim nyamuk kecil, dan ketika saya di rumah sakit masih pakai infus, saya ditanya sama ketua partai, PPP, Muhammad Romahurmuziy," katanya.

Saat itu, kata dia, Romi bertanya pada dirinya terkait kesiapan maju ke Pilkada DKI Jakarta sebagai calon gubernur. Jika maju, saat itu Anies akan diusung koalisi PKS dan Gerindra.

"Pak Anies siap enggak kalau jadi gubernur? Insya Allah siap. Dan yang nyalonin itu dari PKS dan Gerindra, coba bayangin itu kan partai yang tadinya mendukung pasangan sebelah. Artinya partai ini bukan berpolitik, tapi memang untuk bernegara," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya