Tim Sukses Ahok-Djarot Keluhkan Buruknya Distribusi C6

Basuki Tjahaja Purnama ucapkan selamat atas kemenangan Anies-Sandi dalam hitunh cepat di Pilkada DKI 2017.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Juru Bicara tim sukses pasangan Cagub-Cawagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, I Gusti Putu Artha, menilai bahwa kualitas dan kuantitas pendistribusian surat undangan pemilih atau formulir C6 pada putaran kedua ini, jauh lebih buruk dibandingkan pada Pilkada DKI putaran pertama bulan Februari lalu.
 
"Indikatornya, (saat putaran pertama) C6 sudah mulai terdistribusi sejak H-7, H-5 pencoblosan. Tapi di putaran kedua kami betul-betul sangat kecewa dengan kualitas distribusi C6," kata Putu di Media Center Basuki-Djarot, Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 18 April 2017.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

Hingga saat ini, Putu mengaku, menerima banyak laporan terkait banyaknya pemilih Basuki-Djarot yang tak terlayani dengan baik dalam distribusi formulir C6. Pada H-2 pencoblosan yang akan berlangsung pada Rabu 19 April 2017, pihaknya telah menerima keluhan hingga 1.872 pemilih yang belum menerima formulir C6.

"Itulah yang mengeluhkan C6 di beberapa tempat. Namun tidak termasuk keluhan yang belum kita respons dan beberapa hari lalu yang belum kami catat," kata mantan Anggota KPU ini.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

Putu mengatakan, bahkan ada sejumlah tempat yang secara kolektif hingga H-2, Senin 17 April 2017 malam, belum terdistribusi formulir C6. Beberapa wilayah itu antara lain rusun di Cakung Barat, Kompleks Taman Modern Cakung, Jakarta Timur, apartemen di Sunter Jakarta Utara dan perumahan Green Lake City, Cengkareng, Jakarta Barat.

"Seperti rusun di Cakung Barat ada 700 orang yang belum terdistribusi formulir C6 sama sekali. Ini angka yang sangat besar," ujarnya. (one)

Ahmad Dhani Tersangka Ujaran Kebencian?
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

"Saya berani mengatakan bahwa politik kita telah berubah."

img_title
VIVA.co.id
10 November 2018