Bawaslu DKI Masih Temukan Politik Uang di Putaran Dua

Surat suara putaran kedua Pilkada DKI.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Ketua Badan Pengawas Pemilu, atau Bawaslu DKI Jakarta, Mimah Susanti mengatakan, masih ditemukan beberapa indikasi kecurangan dalam kampanye Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Salah satunya adalah indikasi praktik politik uang.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017
Berdasarkan temuannya, pelaku indikasi politik uang bukan berasal dari timses yang tercatat di Komisi Pemilihan Umum. Politik uang tersebut, diduga dilakukan oleh relawan yang tidak terdaftar, atau simpatisan tidak resmi, sehingga mereka merasa leluasa melakukan itu.
 
SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017
"Ini dilakukan relawan yang tidak terdaftar. Menurut mereka, ngakunya simpatisan," kata Mimah dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 15 April 2017
 
Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax
Mimah menambahkan, penyelesaian masalah politik uang tidak hanya tugas penyelenggara pemilu saja. Melainkan juga, tugas dari tim sukses pasangan calon dan peran serta dari masyarakat yang berani untuk melaporkan.
 
"Kami ingin sampaikan soal politik uang itu secara khusus adalah tugas penyelenggara. Tapi secara sosial, itu tugas tim sukses dan pasangan calon," ujarnya
 
Menurut Mimah, Bawaslu DKI Jakarta ingin memberikan efek jera bagi para pelaku dengan menindaklanjuti hingga pengadilan. Namun, ada beberapa kendala, sehingga laporan tidak sampai ke meja hijau.
 
"Laporan yang telah diproses malah kedaluwarsa, ketika dibawa ke tingkat Kepolisian. Belum lagi, ada juga pelapor yang mencabut laporannya," ujarnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya