Oesman Sapta Sebut Penolakannya di Paripurna Aksi Premanisme

Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang (kiri).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang, hari ini tetap melanjutkan sidang paripurna meski mendapat penolakan. Oso sendiri tak ambil pusing dengan aksi penolakan tersebut.

Maju Lagi Jadi Anggota DPD, Oso Dikritik

"Itu bukan tragedi. Itu premanisme," kata Oso di ruang sidang Paripurna DPD, 11 April 2017.

Oso mengaku curiga aksi penolakan sudah disiapkan sejak beberapa waktu sebelumnya. Dalam aksi penolakan dalam sidang paripurna terdapat poster yang bertulisan kontra dengan Oso.

Pengganti OSO di Pimpinan MPR Harus Lewat Paripurna DPD

"Jadi itu skenario sudah bikin tulisan. Siapkan itu sudah. Jadi enggak mungkin tiba-tiba sudah keluarkan poster-poster begitu," ujar Oso.

Terkait usulan mediasi, Oso mengaku siap merangkul para penolak tersebut. Namun, Oso mengaku akan menunggu terlebih dulu pihak yang kontra dengannya untuk memulai komunikasi.

Gede Pasek Siap Gantikan OSO Jadi Wakil Ketua MPR

"Mau ketemu saya enggak susah kok," kata Oso.

Sebelumnya, dalam paripurna DPD ada agenda pembukaan serta pembacaan laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Namun, sidang DPD perdana Oso jadi Ketua DPD ini lagi-lagi diwarnai keributan.

Lanjutkan Sidang

Saat sidang dibuka, seorang anggota bernama Instiawati Ayus menyampaikan interupsi meminta ada klarifikasi terkait kepemimpinan baru ini. Namun, pimpinan tetap ingin menjalankan agenda sidang.

Adu mulut di antara para senator kemudian makin memanas. Hal ini membuat pimpinan mematikan sementara mic para anggota. Kemudian sejumlah anggota DPD maju mendatangi kursi pimpinan.

Dua anggota DPD bernama Nurmawanti dan Juniwati kemudian maju sambil membentangkan poster. Aksi mereka diikuti sejumlah anggota lain yang tidak menerima kepemimpinan di bawah Oso.

"Ini adalah hasil rekayasa yang melanggar aturan," kata Nurmawanti.

Mereka yang mengangkat poster kemudian meninggalkan ruang sidang paripurna. Sementara pimpinan mengabaikan adanya aksi itu dan tetap melanjutkan sidang. (ren)
    

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya