DPR: Polri Sebaiknya Saring Informasi

Bambang Soesatyo jadi Ketua DPR
Sumber :
  • Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id - Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, mengatakan apa yang terjadi dengan anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Muhammad Nadir Umar, adalah karena ada kecurigaan terkait dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Namun, setelah melalui pendalaman, kecurigaan itu tidak terbukti.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

"Tapi ke depan informasi ini sebaiknya betul-betul disaring, sehingga tak membuat kegegeran baru," kata Bambang di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 10 April 2017.

Bambang berharap Densus 88 juga sebaiknya lebih menerima informasi yang lengkap. Apalagi, kata Bambang, Nadir adalah anggota sebuah parpol yang bisa membuat penangkapan ini menimbulkan multitafsir.

Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus

"Apalagi dia anggota parpol yang bisa jadi misleading," kata Bambang.

Menurut Bambang, Komisi III juga akan ikut mendalami kasus tersebut, termasuk menanyakannya langsung ke Kapolri Jenderal Tito Karnavian dalam rapat dengan DPR mendatang.

Ditangkap Densus, Status PNS di Kabupaten Tangerang Tersangka Teroris

"Minggu depan kita akan tanya Kapolri, jelaskan apa yang sebetulnya terjadi terhadap anggota PKS ini yang disuruh keluar dari Turki, karena diduga terkait ISIS atau hal-hal lain," kata Bambang.

Sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dari Fraksi PKS, MNU, ditangkap petugas Densus 88 setelah turun dari pesawat rute Kuala Lumpur-Surabaya di Bandara Juanda pada Sabtu, 8 April 2017. Dia diduga berkaitan dengan kelompok teror. MNU langsung dibawa ke Markas Polda Jatim dan menjalani pemeriksaan.

Presiden PKS Sohibul Iman mengaku terkejut mendengar kabar penangkapan MNU. Namun, Sohibul membenarkan bila MNU adalah kader dari partainya. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya