PPP Djan Faridz: Romi Cs Harus Kembali ke Jalan yang Benar

Ketua Umum DPP PPP Muktamar Jakarta, Djan Faridz.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA.co.id – PPP kubu Djan Faridz menegaskan pemecatan terhadap Ketua Umum PPP Muktamar Surabaya
Romahurmuziy atau Romi merupakan sikap partai yang harus dihormati. Pihak Romi diminta untuk tak membuat pernyataan yang memperkeruh suasana dan menjadi gaduh.

PPP Kritik Menteri Agama soal Permen Majelis Taklim

"Kami hanya melaksanakan aturan partai yang berdasarkan rekomendasi Muktamar Jakarta VIII. Isinya memberhentikan saudara Romi. Keputusan ini sudah ditetapkan, mohon dihormati dan diterima dengan tak membuat kegaduhan," kata Wakil Sekjen PPP Sudarto, saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat malam, 24 Maret 2017.

Dijelaskan Sudarto bahwa mengacu posisi kepengurusan PPP Muktamar Jakarta yang diperkuat putusan Mahkamah Agung, Djan Faridz punya legitimasi memberhentikan Romi dari keanggotaan partai. Niat kepengurusan Djan yang ingin berkonsolidasi tak disambut Romi dalam proses islah.

Wacana Tambah Masa Jabatan Presiden, PPP: Tidak Perlu

"Keputusan ini final. Kami sudah berikan peringatan satu, dua, tiga. Bahkan 30 hari sebelum pemberhentian ini, kami sudah berikan peringatan tertulis," lanjut Plt Sekretaris DPW PPP DKI tersebut.

Disarankan kepada Romi agar menempuh internal partai bila tak terima dengan pemecatan ini. Hal ini lebih baik daripada membuat pernyataan yang tak penting dan berujung ketidakbaikan terhadap partai.

PPP Menuju Islah, Humphrey: Semakin Jelas Arah Dua Kubu Serius Menyatu

"Pesan kami kepada Romi Cs harus kembali ke jalan yang benar. Kalau tidak terima, silakan bisa gugat ke mahkamah partai karena ini mekanisme yang benar," tuturnya.

Seperti diberitakan, pemberhentian Romi dari anggota PPP disampaikan Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Djan Faridz pada Kamis, 23 Maret 2017. Romi dinilai tak memiliki itikad baik dalam menyelesaikan konflik dualisme kepengurusan partai yang sudah berjalan dua tahun.

Adapun Romi menanggapi pemecatan ini sebagai hal yang lucu. Ia menilai kubu Djan Faridz tak punya legitimasi dalam melakukan pemberhentian dirinya sebagai anggota partai.

Romi pun merasa bingung dan tak paham dengan sikap Djan Faridz. Karena sejak dualisme kepengurusan, ia mengingat Djan sudah memecatnya sebanyak empat kali.

"Perasaan dia yang jadi anak buah saya, kok dia yang pecat saya. Lucu. Ini yang sudah keempat kainya dia katanya pecat saya. Empat kali zaman kapan tahu," kata Romi saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat, 24 Maret 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya