Bimbang di Pilkada Jabar, Ridwan Kamil Berencana Umrah

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, memiliki kriteria khusus bagi siapa pun calon yang akan menjadi pendampingnya di Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang. Pria yang akrab disapa Emil itu menyebut calon wakilnya nanti, selain harus memiliki kualitas pemimpin, juga harus populer.

Ridwan Kamil: Covid-19 Penyakit Orang Kota

Menurut Emil, kriteria tersebut mutlak dimiliki figur yang ingin mendampinginya, meskipun tahap pendaftaran di KPU Jawa Barat masih jauh.

"Saya belum mikirin wakil karena daftar saja belum, jadi terlalu jauh. Tapi, siapa pun namanya, selama punya kapasitas kepemimpinan, punya popularitas yang mengangkat, ya alhamdulillah," kata Emil di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis, 23 Maret 2017.

Ridwan Kamil Setop PSBB di Jawa Barat, Kecuali Bodebek

Emil mengaku masih bimbang soal kesiapannya maju di Pilgub Jabar 2018. Untuk lebih meneguhkan niatannya itu, pria yang juga seorang arsitek ini berencana menjalankan ibadah umrah.

"Mencari jawaban-jawaban yang belum ketemu, pulang dari sana punya ketetapan hati urusan duniawi, politik maupun urusan lainnya," ujar Emil.

Ridwan Kamil Tawarkan Proyek Investasi di Jabar Rp700 Triliun

Sepulang dari Tanah Suci nanti, Emil berjanji akan mengumumkan soal sikapnya untuk mencalonkan diri sebagai calon gubernur di Pilgub Jabar. "Pulang umrah lah jawabannya. Perasaan sudah 90 persen, tapi kalau masih dianggap kurang, nanti sepulang umrah," tutur Emil.

Ridwan Kamil resmi dipinang Partai Nasdem menjadi calon Gubernur di Pilkada Jawa Barat 2018. Pengusungan diresmikan dengan penyerahan secara langsung rekomendasi politik oleh Ketua DPW Nasdem Jawa Barat Saan Mustofa kepada Ridwan Kamil di hadapan Ketua Umum Surya Paloh.

Surya Paloh, dalam deklarasinya, memberikan tiga syarat kepada Ridwan Kamil. Yaitu, Jawa Barat agar dijadikan sebagai benteng Pancasila yang melindungi masyarakat. Kedua, Ridwan Kamil harus menjadi milik seluruh rakyat dan seluruh partai politik.

Ketiga, Ridwan Kamil harus mampu mengkonsolidasikan roda pemerintahan dengan membawa peran masyarakat untuk memahami arti pembangunan nasional. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya