Fahri Sebut Strategi Pemerintah Soal Tembakau Berbahaya

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Reza Fajri.

VIVA.co.id - Nasib Rancangan Undang-Undang Pertembakauan masih menggantung. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menilai jika pemerintah tidak ingin melanjutkan pembahasan ini, maka pembahasan RUU ini bisa berhenti.

Pajak Tembakau Capai Rp200 Triliun, Nasib Petani Masih Miris

"Karena undang-undang harus dibahas bersama pemerintah," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 22 Maret 2017.

Fahri menilai pemerintah sebenarnya memiliki strategi lain dalam permasalahan pertembakauan. Namun, pemerintah hanya ingin bermain di instrumen kebijakan saja.

RUU Pertembakauan Harus Mampu Tekan Impor Tembakau

"Seperti Perpres, PP, Keppres, Kepmen dan lain-lain, sehingga kebijakan ini gampang ditarik ulur. Dan ini yang berbahaya. Karena lobi-lobi terutama konglomerasi rokok ini akhirnya memang tertutup dilakukan kepada pihak pemerintah," ujar Fahri.

Menurut Fahri dalam masalah ini pimpinan DPR hanya meneruskan aspirasi dari para anggota DPR. Dia menyerahkan sepenuhnya soal RUU ini kepada para anggota.

Presiden Jokowi Putuskan Tolak Bahas RUU Pertembakauan

"Ini kan tugas pimpinan ini hanya melanjutkan apa yang jadi aspirasi di Komisi dan AKD. Ini hanya melanjutkan saja. Keputusan politik kita itu ditentukan pada saat voting one man one vote," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

Petani tembakau.

DPR Dorong RUU Pertembakauan Segera Rampung

Hingga kini, RUU tersebut masih terus menerima pro dan kontra.

img_title
VIVA.co.id
12 Juli 2017