- Twitter Presiden Joko Widodo
VIVA.co.id - Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengatakan bahwa nama Presiden Joko Widodo masih paling banyak dipilih oleh masyarakat menjadi orang nomor satu di Indonesia, jika Pemilu Presiden digelar hari ini.
Hal itu berdasarkan survei lembaganya terhadap "evaluasi publik dua setengah tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla."
"Jadi, berdasarkan pertanyaan terbuka, nama-nama calon presiden yang disebut publik paling dominan yakni Joko Widodo sebesar 31,3 persen," kata Qodari di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Maret 2017.
Di urutan kedua, nama yang paling banyak dipilih adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 9,8 persen. Ketiga, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 8,3 persen. Lainnya masih di bawah 5 persen.
Antara lain, calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 4,5 persen, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil 3,1 persen, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 2,8 persen, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri 2,7 persen.
Panglima TNI Gatot Nurmantyo 1,9 persen, Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo 1,2 persen. Istri Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono 0,8 persen, Wakil Presiden Jusuf Kalla 0,8 persen, mantan Panglima TNI Moeldoko 0,8 persen.
Anak bungsu mantan Presiden Soeharto, Tommy Soeharto 0,7 persen, Bupati Purwakarta Deddy Mulyadi 0,6 persen, mantan calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono 0,4 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 0,4 persen, Gubernur Jawa Timur Soekarwo 0,4 persen, mantan Presiden PKS Anis Matta 0,3 persen.
Sementara itu, hasil simulasi jika Pemilu Presiden digelar hari ini dengan 18 nama calon di atas tersebut pun tak berbeda. Lagi-lagi nama Jokowi paling banyak dipilih oleh masyarakat sebanyak 45,6 persen.
Posisi kedua dan ketiga diduduki Prabowo Subianto 9,8 persen dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 8,7 persen.
Urutan selanjutnya, Ridwan Kamil 3,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,5 persen, Sohibul Iman 2,1 persen, Tri Rismaharini 2,0 persen, Megawati Soekarnoputri 1,6 persen, Jusuf Kalla 1,0 persen.
"Ada juga Hary Tanoesoedibjo 0,8 persen, Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra 0,2 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 0,2 persen, dan terakhir Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh 0,1 persen," ujar Qodari.
Survei digelar mulai dari tanggal 4-14 Maret 2017 kemarin di seluruh provinsi Indonesia kepada 1.200 orang responden, dengan margin of error kurang lebih 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden dipilih dengan metode multistage random sampling kepada orang yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka secara langsung, menggunakan kuesioner. (ase)
