- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, penyebutan nama dirinya yang diduga bermasalah pajak adalah upaya Komisi Pemberantasan Korupsi, atau KPK untuk menyerang dirinya.
Menurut Fahri, hal itu terjadi karena dia selalu kritis dengan KPK.
"Kebetulan, kita lagi gencar mendiskusikan dan kritik saya pada KPK beberapa hari belakangan ini, terkait pembelokan isu e-KTP. Lalu, KPK menggunakan persidangan untuk menyerang saya," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 22 Maret 2017.
Fahri mengatakan, kritik ini dia ajukan dalam ruang lingkup tugas konstitusionalnya sebagai Anggota DPR. Dia meminta KPK tidak menakut-nakutinya dengan hal seperti ini.
"Yang saya persoalkan adalah KPK sengaja memanufaktur, mengolah isu ini, supaya saya jadi takut, supaya diam. Jadi, sekarang enggak ada pejabat yang kritik KPK yang maha kuasa ini. Seolah-olah (KPK) pasti benar, padahal brengsek di dalamnya banyak," ujar Fahri.
Terkait persoalan pajaknya sendiri, Fahri enggan membahasnya lebih jauh. Yang jelas, dia mengaku sebagai pembayar pajak yang taat dan tidak punya masalah soal itu.
"Kalau soal pajaknya, saya enggak mau bicara. Insya Allah saya adalah pembayar pajak yang baik, dan bersih, tidak pernah ada masalah," kata Fahri.
Sebelumnya, seorang artis papan atas dan dua orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat diduga bermasalah dengan pajak. Ketiganya, yaitu Fatimah Syahrini Jaelani alias Syahrini, Fadli Zon, serta Fahri Hamzah.
Hal ini diungkapkan bos PT EK Prima Ekspor Indonesia, Rajamohan Nair di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin 20 Maret 2017. Dalam sidang itu, Jaksa KPK Moh Takdir Suhan menghadirkan Kepala Subdit Bukti Permulaan Pajak Direktorat Penegakan Hukum Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Handang Soekarno. (asp)
