Megawati: Kalau Mau Pemimpin Agama, Monggo Pilih Kiai

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, heran terhadap kondisi politik di Jakarta, dalam konteks Pilkada, atau pemilihan gubernur dan wakil gubernur.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Dia melihat, saat ini, muncul isu perbedaan agama dalam memilih pemimpin.

"Kalau mau memilih pemimpin agama, sekarang monggo pilih sesepuh dan kiai yang ada. Yang kita perlukan saat ini, adalah pemimpin pemerintahan," kata Megawati, saat menghadiri silaturahmi dengan relawan di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 15 Maret 2017.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

Meski demikian, Mega mengakui, memilih pemimpin berdasarkan agama tak disalahkan. Tetapi, hal tersebut tidak berlaku baginya sebagai pimpinan partai.

Dia menunjukkan, dengan memilih Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI. Menurutnya, kriteria untuk menentukan calon kepala daerah didasari rekam jejak dan integritas.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

"Saya sedih sekarang, kenapa? Ada ibu- ibu yang bilang, kenapa pilih kafir? Menurut saya, itu merendahkan agamanya sendiri, apapun agamanya. Aneh saya, padahal saya bukan ahli Alquran loh. Kalau saya ngomong ayat-ayat, nanti kena lagi saya penistaan agama seperti Pak Ahok," ujarnya.

Megawati mengklaim saat ini, sudah tak relevan bila mengaitkan agama dengan bagaimana memilih pemimpin. Bila ukurannya adalah agama, maka organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah adalah wadahnya.

"Itu kiai, sesepuh segala macam sudah urusan NU dan Muhammadiyah. Yang kita perlukan hari ini adalah pemimpin pemerintahan," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya