Haji Lulung: Pemecatan Ini Saya Bilang Lucu-Lucuan

Abraham Lunggana alias Lulung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

VIVA.co.id – Abraham Lunggana atau Lulung menilai pemecatan terhadap dirinya dari keanggotaan Partai Persatuan Pembangunan sebagai lucu-lucuan. Alasannya, karena PPP kubu Djan Faridz tak memiliki legitimasi dalam melakukan pemecatan.

Kocak, Shin Tae-yong Dipanggil 'Haji Lulung' Saat Bagi-bagi THR Uang Dollar

Legitimasi ini terkait dualisme PPP yang berimbas salah satu pengurus tak memiliki surat keputusan dari pemerintah, dalam hal ini Menkuham Yasonna Laoly. Faktor ini pula yang nanti membuat Lulung sulit dicopot dari Wakil Ketua DPRD DKI.

"Apalagi hari ini, yang punya SK itu kan (Kepengurusan PPP) Romi. Kalau Romi tidak bisa pecat saya karena saya punya SK Djan Faridz. Kalau Faridz tidak punya SK Kemenkumham. Makanya saya bilang ini lucu-lucuan," kata Lulung di gedung DPRD DKI, Selasa, 14 Maret 2017.

Djan Faridz Temui Jokowi di Istana Negara, Bahas Apa?

Dijelaskan Lulung, pemecatan dirinya diketahui secara mendadak pada Senin, kemarin. Sejauh ini, ia dan sembilan kader PPP yang dipecat belum mendapatkan surat keputusan resmi dari partai.

Dia juga heran karena dalam pemecatan ini tanpa terlebih dulu memberikan surat peringatan pertama, kedua, sampai ketiga terhadap dirinya.

Wantimpres Djan Faridz Fokus pada Pembangunan Rumah Layak Huni untuk Rakyat

"Terus saya dipecat tidak dapat kertas pecatan. Makanya saya bilang ini lucu-lucuan atau bukan. Sampai hari ini surat peringatan pertama, kedua, ketiga sampai surat pemecatan belum dapat. Saya yakin bahwa kalau bicara saya dipecat dari DPRD (juga) tidak mudah," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Djan Faridz mengatakan persoalan sikap dukungan di Pilkada 2017 menjadi salah satu alasan pemecatan Lulung dan enam kader lain. PPP kubu Djan Faridz tegas mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Sementara, Lulung beserta enam kader PPP lain mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Adapun tiga kader PPP lain dipecat karena bergabung dengan kubu PPP Muktamar Surabaya pimpinan Romahurmuziy atau Romi.

“Lulung dan enam anggota DPRD dipecat, karena berbeda pilihan dengan keputusan DPP. Tiga yang lain, karena bergabung dengan Romi (Romahurmuziy, Ketua Umum versi Muktamar Surabaya),” tutur Djan di kantor DPP PPP, Senin malam, 13 Maret 2017.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya