Keakraban Fadli, Hasto, dan Fahri di Istana Presiden

Fadli Zon, Hasto Kristiyanto, dan Fahri Hamzah (paling kanan) bergandengan di Istana Negara, 13 Maret 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA.co.id – Tidak selamanya politik itu saling sikut. Itu dibuktikan sejumlah elit politik yang biasanya mereka saling berseberangan dan berbeda aliran politiknya.

5 Pernyataan Sikap PDIP Usai MK Tolak Gugatan Ganjar-Mahfud

Usai pelantikan 17 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasan Penuh di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo Senin siang tadi, sejumlah elit politik terlihat mesra. Bahkan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bahkan bergandengan tangan dan diselingi tawa, saat keluar Istana.

Gerindra adalah partai oposisi pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, yang diusung oleh partai utama yakni PDIP. Tidak jarang, kedua politisi partai itu saling 'serang' di media terkait kebijakan pemerintah.

Gelar Rakornas, PDIP Mulai Panaskan Mesin Partai untuk Pilkada Serentak 2024

Selain Fadli dan Hasto, ada juga politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terkenal kritis terhadap pemerintahan Jokowi, yakni Fahri Hamzah. Tidak terhitung sudah berapa kali kuping pemerintah panas dengan kritikan-kritikan politisi asal Sumbawa itu, baik kepada pemerintah maupun ke Presiden Jokowi pribadi.

Surya Paloh yang merupakan Ketua Umum Partai Nasdem, juga ada diantara ketiga politisi tersebut di atas. Keempat politisi yang berbeda paham politik (PDIP dan Nasdem koalisi pemerintah, Gerindra dan PKS oposisi), berjalan bersamaan sambil tertawa.

Hasto PDIP Jawab Tudingan Jadi Penghambat Pertemuan Jokowi-Megawati

Mereka termasuk cukup lama, berada di Istana Negara usai pelantikan. Hampir semua dubes yang dilantik keluar, baru keempat politisi tersebut menyusul keluar dan sempat memberikan pernyataan pers.

"Ada mas Hasto (Hasto Kristiyanto) ada bang Fadli (Fadli Zon). Semangat itu kan semangat kekeluargaan. Tadi banyak berbincang dengan Presiden dan Wakil Presiden ya tukar informasi," jelas Surya Paloh, di Istana Negara, Jakarta, Senin 13 Maret 2017.

Diakuinya, walau dalam politik mereka berbeda pilihan bahkan sering bertentangan, tetapi di hadapan Presiden Jokowi dan Wapres JK, keakraban terlihat dengan joke-joke atau humor. Untuk mencairkan ketegangan politik.

Surya menceritakan, ada joke yang diberikan kepada Fahri Hamzah, yang juga Wakil Ketua DPR saat bersama Jokowi dan JK.

"Tadi joke sedikit. Barangkali kalau ada usulan dubes ke depan mungkin bisa bang Fahri. Ditanya negara mana, di Vatikan cocok. Gabungkan Vatikan dengan Arab, Saudi Arabia," cerita Surya disambut tawa Fahri, Fadli dan Hasto. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya