- VIVA.co.id/ Reza Fajri.
VIVA.co.id - Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto, membantah mengenai dugaan keterlibatannya dan Partai Golkar dalam kasus korupsi e-KTP. Dia mengaku tidak pernah bertemu dengan sejumlah orang untuk membicarakan proyek tersebut.
"Dan saya sampaikan apa yang disampaikan oleh saudara Nazaruddin ada pertemuan saya dengan Anas, Andi Narogong, dan juga saudara Nasaruddin adalah enggak benar," kata Novanto di acara Rakornis Korbid Kepartaian DPP Golkar, Jakarta, Kamis, 9 Maret 2017.
Novanto menuturkan, bahwa dia sudah menjelaskan semua kepada KPK. Bahkan, dia sudah dua kali diperiksa oleh penyidik. "Nah ini saya sudah disidik dua kali, sudah memberikan klarifikasi yang sejelas-jelasnya. Apa yang saya lihat, apa yang saya ketahui dan apa yang saya dengar," katanya.
Meskipun namanya ikut disebut, dia mendukung penuh langkah KPK untuk menuntaskan kasus e-KTP. Dia juga mengapresiasi pimpinan KPK. "Khusunya para penyidik yang sudah melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap yang lain dan juga termasuk saya," katanya.
Novanto sendiri sudah membaca dakwaan yang ditujukan pada mantan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Irman dan mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri, Sugiharto.
"Dan tentu apa yang sudah disampaikan dalam dakwaan, meskipun saya mengetahui sudah ada edaran-edaran yang sebelumnya saya sudah terima. Sehingga saya sempat membaca," kata Novanto.
Sebelumnya, sejumlah nama-nama besar diduga menerima uang dari proyek e-KTP. Sejumlah politisi Partai Golkar ikut terseret. Mereka adalah Setya Novanto dan Ade Komarudin. (mus)