Indonesia Dinilai Perlu Tengahi Malaysia-Korut

Kim Jong-nam, kakak tiri Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara.
Sumber :
  • Kyodo/via REUTERS

VIVA.co.id – Anggota Komisi I DPR Andreas Hugo Pareira menilai, bahwa Indonesia perlu menengahi perseteruan antara Malaysia dengan Korea Utara pascakasus terbunuhnya Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un tersebut.

Izin Menginap di Kantor Polisi, Pria Tuban Ini Ternyata Baru Membunuh Istrinya

Hubungan kedua negara diketahui semakin panas. Saling usir-mengusir duta besar Malaysia dan Korea Utara terjadi hingga berimbas pada pelarangan warga Malaysia keluar dari Korea Utara dan demikian sebaliknya.

"Saling usir dubes dan saling sandera warga negara antarkedua negara sudah menjadi kekerasan diplomasi antardua negara yang berpotensi melebar menjadi konflik terbuka," kata Andreas dalam pesan singkat, Rabu 8 Maret 2017.

Pengakuan Mengejutkan Wanita yang Bunuh Keponakan Lalu Disembunyikan di Tempat Dupa

Bahkan menurutnya, jika hal itu terus-menerus dibiarkan akan bisa membuat konflik menjadi konflik kawasan yang melebar ke Asia Timur. "Oleh karena itu persoalan ini harus dipahami secara jernih, tidak emosional," kata dia.

Dia menegaskan, kematian Kim Jong Nam perlu dibuktikan lebih dahulu. Seharusnya persoalan dalam negeri Korea Utara yang kasusnya terjadi di Malaysia harus lebih awal diposisikan sebagai kasus kriminal.

Terungkap, Wanita Open BO Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh di Bekasi

"Ini sebenarnya siapa, karena di paspor tertera nama Kim Chol. Ini penting untuk mengetahui motif pembunuhan," kata Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Untuk itu, Indonesia sebagai negara sahabat dari Malaysia dan Korea Utara dinilai perlu berperan menengahi ketegangan yang terjadi agar tidak menjadi konflik meluas.

"Di samping itu perlu juga memberikan bantuan hukum untuk Siti Aisyah. Keterlibatan Indonesia menengahi ketegangan kedua negara untuk mengajak perwakilan kedua negara untuk duduk bersama dan membicarakan dan mencari solusi atas kasus ini," ujar anggota komisi yang mengurusi bidang luar negeri dan pertahanan itu.

Siti Aisyah merupakan WNI yang menjadi tersangka bersama warga negara lain dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam. Siti kini ditahan oleh otoritas Malaysia. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya