Djarot Sesalkan Cuti Kampanye Pilkada DKI Terlalu Lama

Djarot Saiful Hidayat.
Sumber :
  • Ade Alfath - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga calon petahana, Djarot Saiful Hidayat, mengeluhkan jadwal kampanye di Pilkada DKI Jakarta yang dianggapnya terlalu panjang. Jika dihitung, setidaknya waktu 4,5 bulan menurut Djarot, habis untuk kampanye di putaran satu dan dua.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

Djarot menilai jadwal tersebut tidak rasional karena mengorbankan waktu kerja petahana dan hal tersebut menyangkut kepentingan warga Jakarta.

"Kami berharap supaya dalam pilkada di mana pun juga itu jangan sampai mengorbankan kepentingan warga karena waktu kampanye yang terlampau lama. Masa kampanye terlampau lama. Kalau dihitung kampanye di Jakarta bisa 4,5 bulan. Hampir setengah tahun. Harusnya kita rasional, boleh kita kampanye tapi kenapa harus sepanjang itu," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin 6 Maret 2017.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

Menurut Djarot, jadwal kampanye yang panjang tersebut mengorbankan kepentingan warga Jakarta. Dia menilai, jelas ada perbedaan dalam hal pengambilan keputusan jika pemerintahan dipimpin oleh pelaksana tugas (plt) dibandingkan dipimpin oleh pejabat yang definitif.  

"Kenapa tidak hanya dengan pemahaman visi misi dan debat itu cukup seminggu atau 9 hari, ya enggak. Kalau kita berpikir untuk kepentingan rakyat. Bukan kami menganggap bahwa dengan tidak ada definitif dengan plt tidak bisa melayani warga tapi ada perbedaan terutama soal skala prioritas," katanya lagi.

Ahmad Dhani Tersangka Ujaran Kebencian?

Meskipun begitu, Djarot menyatakan pasti mematuhi peraturan KPU DKI Jakarta yang mewajibkan cuti kampanye bagi calon petahana.

"Kalau kami disuruh cuti ya kami cuti," ujarnya. (ren)

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

"Saya berani mengatakan bahwa politik kita telah berubah."

img_title
VIVA.co.id
10 November 2018