Gerindra: Lumrah Jokowi Istimewakan Megawati

Raja Salman foto bersama dengan Presiden Joko Widodo, Megawati dan Puan Maharani, di Istana Bogor, Kamis, 2 Maret 2017.
Sumber :
  • Biro Pers Istana.

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo mengajak Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani untuk bertemu dengan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, di Istana Negara, Jakarta, Rabu 2 Maret 2017.

Isi Surat Megawati Minta Kader Rapat Barisan Usai Bendera PDIP Dibakar

Salah satu alasannya adalah, karena mereka adalah anak dan cucu dari Soekarno yang merupakan salah satu proklamator Indonesia.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra mengakui, tidak ada masalah dari langkah Jokowi tersebut. Bahkan, dia menilai wajar, karena Megawati adalah Ketua Umum dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai asal mantan Wali Kota Solo tersebut.

Instruksi Megawati Kader PDIP Rapatkan Barisan Pascapembakaran Bendera

"Pertama, Megawati dan Puan adalah satu partai dengan Pak Joko Widodo. Sebuah hal lumrah Pak Joko Widodo memberikan keistimewaan bagi ketua umum partainya," kata Arief kepada VIVA.co.id, Jumat 3 Maret 2017.

Alasan kedua, lanjut Arief, bagaimana pun, nama besar Soekarno sangat dihormati di Arab Saudi sebagai seorang umat Islam yang bisa membangunkan semangat revolusi kemerdekaan di jazirah Arab, termasuk Arab Saudi.

PDIP Laporkan Tujuh Akun Media Sosial yang Hina Megawati

"Jadi, tidak ada rasa keadilan dan kepatutan yang dilanggar oleh Presiden dengan mempertemukan Megawati Soekarnoputri dan anaknya dengan Raja Salman," kata Arief.

Mengenai kenapa tidak ikut pertemuan di DPR, seperti yang dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Arief menilai hal itu karena masalah masa lalu Megawati. Dia menyampaikan bahwa Mega dan SBY memiliki persoalan tersendiri.

"Semua tahu, kalau ada SBY dalam sebuah pertemuan, pasti Megawati tidak akan (datang). Sebab, kan apa yang diperlakukan SBY pada tahun 2004, yang dianggap mengkhianati Ibu mega tetap jadi sebuah ingatan yang tak bisa dilupakan," tutur dia.

Kemudian, soal Jokowi tidak mengundang keluarga mantan Presiden Soeharto secara eksklusif, dia menduga karena keluarga raja Arab, tidak mempunyai kesan yang menarik terhadap pemimpin Orde Baru itu.

"Karena, hanya Soekarno yang membuat rakyat di Timur Tengah dan pemimpinnya yang terkesan dengan kehebatan Soekarno dalam politik international, menentang negara negara penjajah negara di Timur Tengah," tutur dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya