Gerindra: Pers Sekarang Rasakan Suasana yang Berbeda

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur
VIVA.co.id – Presiden Jokowi baru-baru ini mengeluh, bahwa demokrasi di Indonesia saat ini sudah kebablasan. Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengingatkan, bahwa demokrasi justru bisa digunakan sebagai cara yang baik untuk masalah itu.
 
"Tapi kita sudah memilih demokrasi, sebagai cara untuk mengendalikan, memilah, dan memilih aspirasi yang beragam," kata Muzani di Senayan, Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017.
 
Menurut anggota Komisi I DPR ini, kebebasan bicara di sosial media memang ada namun juga seperti dibayangi ancaman. Dia juga melihat hal itu dirasakan dunia pers.
 
"Sejauh sekarang yang dirasakan pers, ada suasana yang berbeda. Ada pengekangan di sana sini. Ada siaran yang boleh dan tidak boleh," ujar Muzani.
 
Ketua Fraksi Gerindra di DPR ini tidak menampik adanya suasana demokrasi kebablasan. Namun, pemerintah juga disebut seperti ketakutan sehingga ingin melakukan pengetatan pengawasan.
 
"Ada suasana kebablasan, tapi pemerintah juga melakukan pembatasan yang ketat sekali sehingga ada suasana ketakutan juga di masyarakat," kata dia.
 
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut demokrasi di Indonesia saat ini sudah kebablasan. Dia menyampaikannya saat pidato di acara pelantikan pengurus Partai Hanura periode 2016-2020, di Sentul International Convention Center Bogor Jawa Barat, Rabu 22 Februari 2017. (mus)
Apakah Charlie Hebdo Wujud Kebebasan Pers Prancis?
Ilustrasi smartphone diretas.

Jurnalis Tempo Diretas, Negara Harus Hadir dan Tangkap Pelaku

Jurnalis Tempo yang diretas ditelah dilanggar haknya yaitu berdasarkan kemerdekaan pers dan UU ITE pasal 30 juncto pasal 46.

img_title
VIVA.co.id
27 Desember 2020