SBY Main Medsos di Masa Tenang, KPU DKI Imbau Tahan Diri

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat berpidato.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno mengingatkan elite politik untuk tidak berkomentar berlebihan di media sosial pada masa tenang pilkada.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Hal itu disampaikannya untuk menanggapi soal tulisan media sosial Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY  dalam akun resmi media sosial miliknya di Facebook, Senin 13 Februari 2017.

"Kalau kampanye pilih nomor sekian itu tidak boleh atau jangan beli nomor sekian itu yang tidak boleh," kata Sumarno di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Selasa 14 Februari 2017.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

Sumarno tak mempermasalahkan apabila ada warga yang berkomentar mengenai Pilkada DKI Jakarta asalkan tak mengarah kampanye atau menyerang pribadi pasangan calon tertentu. Pendapat masyarakat, kata Sumarno, lebih baik ditujukan untuk berdoa agar pilkada yang diselenggarakan di Ibu Kota berjalan lancar dan damai.

"Statement (pernyataan) apapun tentang Pilkada DKI ini kan terbuka, boleh-boleh saja, tidak masalah. Kalau mendorong menyebar doa, masyarakat itu boleh," katanya.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

Dalam akun media sosial (medsos) Facebook SBYudhoyono, Senin malam 13 Februari 2017, SBY yang juga ayah dari calon Gubernur Agus Harimurti Yudhoyono meminta agar warga Ibu Kota tak salah memilih dalam pemilihan kepala daerah di DKI Jakarta.

Komentar itu disampaikan dengan menyebut karakter pemimpin yang santun dan bisa menjaga kebinekaan dengan tidak membatasi acara keagamaan di ruang publik.

Pernyataan SBY seakan mengarah pada calon Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama yang dipersoalkan banyak pihak atas sikapnya yang dianggap terlalu blak-blakan.

"Gubernur yang pandai, menjaga perkataan dan tindakannya agar tidak mengganggu kebinekaan masyarakat Jakarta yang berbeda-beda dalam agama, etnis, suku bangsa dan asal daerahnya.” ujar SBY dikutip dari kalimatnya di Facebook.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya