Mengapa SBY Habis-habisan di Pilkada DKI?

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA.co.id - Mantan kader Partai Demokrat Tridianto mengakui sejak awal Susilo Bambang Yudhoyono memang sangat aktif di Pilkada DKI Jakarta. Bahkan Presiden Indonesia keenam itu rela bekerja keras membangun koalisi demi mengusung Agus Harimurti Yudhoyono menjadi calon gubernur.

Jakarta LavAni Menang, AHY Berharap Hattrick Juara Proliga

"Saya tahu dari teman-teman yang di Demokrat bahwa dalam proses selanjutnya, kampanye-kampanye Pak SBY juga aktif. Sutradaranya semua strategi adalah Pak SBY. Belum pernah Pak SBY seaktif ini dalam urusan Pilkada," kata Tridianto saat berbincang dengan VIVA.co.id, Selasa, 14 Februari 2017.

Tri, sapaan akrab Tridianto, menuturkan SBY bersedia turun gunung atau turun gelanggang habis-habisan karena demi anaknya. Demi politik keluarganya yang berusaha dilestarikan. "Motivasinya untuk bangun dinasti," kata dia.

Mimpi Jakarta LavAni Hattrick Juara Proliga

Berdasarkan informasi dari internal Demokrat, orang dekat Anas Urbaningrum itu mengatakan bahwa saat ini seluruh pengurus DPP, DPD, dan DPC Partai Demokrat, seluruh anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/ kota dari seluruh Indonesia dikumpulkan di Jakarta. Menurutnya, mereka diminta oleh SBY untuk memenangkan Agus di Pilkada Jakarta.

"Mereka bahkan disuruh iuran dana untuk pemenangan. Jadi kader-kader terbaik PD di seluruh Indonesia dieksploitasi untuk memenangkan anaknya. Benar-benar dimanfaatkan demi politik keluarganya. Ini saya tahu dari teman-teman Partai Demokrat yang sekarang sedang ditugaskan di kelurahan-kelurahan di Jakarta. Itulah ambisinya keluarga Cikeas," kata mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap tersebut.

SBY Yakin Duet Renan Buiatti-Reza Beik Jadi Pertahanan Tangguh Jakarta LavAni

Isu Agama

Tri juga mengaku heran dengan sikap SBY yang rajin menggunakan isu agama akhir-akhir ini. Padahal sepengetahuannya dahulu, SBY tidak begitu.

"Dulu Pak SBY itu alirannya nasionalis, di tengah. Itu yang diajarkan kepada kami kader Demokrat waktu itu," kata Tri.

Tri mengatakan bahwa SBY selalu anti aliran atau paham yang agak ekstrim, baik agama dan kiri.

"Tapi demi kepentingan anaknya maju Pilgub DKI Jakarta, sepertinya Pak SBY berubah arah. Jadi sering tampil seolah-olah pro dengan demo-demo umat Islam," kata dia.

Tri berpendapat, cara SBY itu seperti berkhianat pada keyakinannya sendiri. Dia pun menyarankan SBY kembali ke jalan yang benar yaitu aliran nasionalis, tengah, atau moderat.

"Sudahlah Pak SBY. Tidak usah main agama dalam Pilkada. Jangan manipulasi agama untuk jabatan anak. Mas Anas yang aktivis HMI saja dikriminalisasi kok sekarang seolah-olah mau pakai warna Islam," tuturnya.

Seperti diketahui, jelang pencoblosan Pilkada DKI Jakarta pada Rabu, 15 Desember 2017, SBY terlihat aktif berkampanye untuk pasangan calon Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni. SBY bahkan diduga melanggar aturan kampanye saat berkunjung ke kawasan Pademangan, Jakarta Utara.

Selain itu, SBY juga aktif mengeluarkan pernyataan baik terkait Pilkada DKI atau situasi politik nasional terakhir baik di Facebook ataupun Twitter. Terakhir, SBY memberikan imbauan pada warga DKI agar memilih gubernur yang tidak mengganggu kebhinekaan, tidak mengekang dan membatasi kegiatan umat Islam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya