Mahasiswa Bali Bantah Demo di Kuningan Ditujukan ke SBY

Demo mahasiswa/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA.co.id – Delegasi mahasiswa asal Bali yang mengikuti Jambore Silaturahmi Mahasiswa Indonesia dengan tema "Meneguhkan Komitmen Menjaga Indonesia" pada tanggal 2 hingga 6 Februari di Cibubur lalu, membantah menggelar aksi demonstrasi terhadap Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.

Sulit Berkemih Hingga Ejakulasi Darah Tanda Kanker Prostat

Timotius Mordan, perwakilan mahasiswa asal Bali yang mengikuti jambore tersebut, mengatakan jika memang ada aksi mahasiswa di Kuningan. Namun aksi itu tidak ditujukan kepada SBY.  

"Aksi di Kuningan yang menurutnya ditujukan kepada SBY itu hanya dugaan Beliau saja. Itu betul inisiatif dari kami. Kalau ada dugaan seperti yang disampaikan SBY, tidak kami maksudkan seperti itu. Kami tidak tahu itu rumahnya Beliau. Radiusnya juga jauh dari rumahnya. Itu lokasi publik. Kalau di rumah di dalam pagarnya. Itu kegalauan SBY saja," kata Mordan saat memberi keterangan resmi di Denpasar, Bali, Minggu, 12 Februari 2017.

SBY Akan Jalani Pengobatan Kanker, Dijadwalkan Tiba di AS Kamis Pagi

Ia menjelaskan kronologi aksi demonstrasi mahasiswa yang digelar di Kuningan. Menurutnya, jambore nasional menghasilkan beberapa poin kesepakatan.

"Tanggal 6 Februari kami melakukan rapat pleno. Ada sejumlah poin penting terkait agenda jambore. Kami tuangkan hasil jambore pada selebaran. Memang ada perdebatan panjang tapi telah disepakati di pleno," tuturnya.

Usai Operasi, SBY Mau Isi Waktu Masa Pemulihan dengan Melukis

Setelah itu disepakati untuk menggelar aksi demonstrasi. Demo digelar di dua titik yakni Kuningan dan Gedung DPR RI. Titik pertama, mahasiswa perwakilan dari 401 universitas dari 21 provinsi itu menggelar aksi di Kuningan, tak jauh dari rumah SBY.

"Dia tidak senang dengan kehadiran kami di sana. Kalau kami dianggap mengganggu ketertiban di rumah SBY, faktanya kami tidak melakukan apa pun di rumahnya," kata Ketua DPM Fakultas Hukum Universitas Mahendradatta tersebut.

Mahasiswa semester IV itu melanjutkan, kegiatan tersebut murni atas inisiatif mahasiswa untuk menyikapi polemik kebangsaan yang belakangan begitu gaduh.

Ada empat poin yang disepakati pada pertemuan itu. Pertama, menolak dan melawan isu SARA dan upaya adu domba rakyat. Kedua, menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan. Ketiga, tolak dan lawan organisasi radikal yang anti-Pancasila. Keempat, usut tuntas semua kasus korupsi tanpa pandang bulu.

Dari Bali, Mordan melanjutkan, ada 24 delegasi yang hadir mewakili lima kampus di Pulau Dewata. Di antaranya dari Universitas Mahendradatta, Universitas Dwijendra, Universitas Warmadewa, Universitas Maha Saraswati dan Universitas Dhiana Pura.

"Kami membantah jika kegiatan itu ditunggangi oleh partai politik. Itu tidak mungkin. Kami mendengar paparan para menteri tentang kondisi kebangsaan. Kalau itu terindikasi kegiatan politik, kami tidak berpartisipasi dalam dinamika perpolitikan di DKI Jakarta. Jadi pandangan itu perlu dikesampingkan, karena ini murni aspirasi kami," tuturnya.

Ia membantah kesaksian rekannya dari universitas lain yang menyebut memang ada upaya provokasi untuk mendemo SBY. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya