- VIVA.co.id/Irwandi Arsyad
VIVA.co.id – Peredaran narkoba di Jakarta merupakan yang paling tinggi dibanding kota lain di Indonesia berdasarkan data Badan Narkotika Nasional. Sementara di sisi lain jaringan narkoba ternyata kuat sebab diketahui banyak operasi narkoba dikendalikan dari dalam penjara.
Menanggapi hal tersebut, calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan dalam menghambat jaringan kuat peredaran narkoba yakni dengan dua aspek, yakni permintaan dan penawaran.
"Nomor satu semua warga Jakarta bagaimana bisa imun narkoba, yakni dengan melihat lingkungan yang aman," ujar Anies dalam pemaparan debat kandidat Pilkada DKI Jakarta, di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat 10 Februari 2017.
Untuk menghambat peredaran narkoba yang kuat itu, Anies menawarkan perluasan peran RW siaga. Sebab selama ini, mantan Menteri Pendidikan melihat peran RW di Jakarta saat ini masih fokus pada aspek kesehatan saja. Dia ingin nantinya RW siaga bisa memperluas perannya.
"Bagaimana peran ditambah dalam wilayah ketahanan lingkungan, kegiatan olah raga dan pendidikan narkoba. Jadi selama ini kita bicara masukkan soal narkoba dari kurikulum. Tapi bagaimana dengan orang tua dan lingkungannya," kata dia.
Selanjutnya, Anies menegaskan komitmennya dalam pemberantasan narkoba di Jakarta. Sejak debat pertama, Anies dan pasangannya, Sandiaga Uno sudah berbicara dan menekankan bahaya narkoba. Untuk menciptakan sistem yang kuat melawan narkoba.
"Dari sisi institusi, kami akan siapkan hukuman ekstra bagi mereka (pengedar narkoba) sehingga distribusi bisa dipangkas. Anak dibuat imun dan menolak narkoba. Lingkungan pun tahu tanda apa yang terkait dengan masuknya narkoba," ujarnya.