Jokowi Andalkan Pers Mampu Menyaring Hoax

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

VIVA.co.id – Dalam peringatan Hari Pers Nasional 2017 di Ambon, Presiden Joko Widodo menyoroti banyaknya berita bohong atau informasi palsu yang disebut sebagai hoax yang beredar di masyarakat. Bagi Jokowi, hoax pada saat ini sedang jadi fenomena di banyak negara.

Government Targets on Acquiring 61 Percent Freeport Share

Kondisi tersebut sebagai konsekuensi keterbukaan informasi. Akan tetapi, Presiden Jokowi menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia akan bisa menghadapi hoax.

"Saya mempunyai keyakinan bahwa ini nantinya justru akan semakin mendewasakan kita, akan mematangkan kita, akan menjadikan kita tahan uji. Jadi tidak perlu banyak keluhan kalau mendengar hal-hal yang ada di media sosial karena ini fenomena semua negara," kata Presiden Jokowi sebagaimana dimuat dalam siaran pers Biro Pers Media dan Informasi, Sekretariat Presiden pada Kamis 9 Februari 2017.

Freeport Boss Meets Jokowi to Discuss Mining Contract Extension

Pada saat ini, menurut Jokowi, media sosial sedang digandrungi. Hampir semua orang menggunakan media jenis ini mulai dari masyarakat biasa hingga pejabat.

Sisi lainnya, banyak media arus utama yang justru berguguran karena perkembangan media sosial ini. Namun, untuk Indonesia, Jokowi masih optimistis bahwa pers akan berperan penting menyaring informasi.

Jumat Agung, Presiden Jokowi Ajak Resapi Makna Pengorbanan Yesus Kristus

"Saya yakin, meskipun digempur media sosial, media arus utama tidak akan hilang. Keduanya akan sama-sama eksis. Media sosial unggul karena kecepatan karena nilai aktualitas. Sementara media arus utama menonjol karena akurasi dan kedalaman materinya," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta agar tak ada fitnah yang disebarkan dan masyarakat bersama-sama meredamnya. Sementara itu, untuk media arus utama Presiden berpesan, agar bisa mengambil bagian meluruskan berita fitnah yang disebar tanpa tanggung jawab.

"Media arus utama harus mampu meluruskan hal yang bengkok, menjernihkan kekeruhan yang terjadi di media sosial, dan tidak lantas ikut larut serta malah memungut isu-isu yang belum terverifikasi di media sosial sebagai bahan berita," ujar Presiden.

Untuk itu, dia mendukung upaya yang dilakukan Dewan Pers untuk melakukan verifikasi perusahaan pers seperti yang diamanatkan UU Nomor 40 Tahun 1999. Jokowi menilai, hoax tidak perlu dibesar-besarkan. Rakyat akan semakin cerdas dalam memilih informasi yang benar dan hoax.

"Semua negara mengalami, hanya bagaimana kita menghadapi tantangan itu, karena apa pun masyarakat juga pintar, masyarakat cerdas, mana yang berita benar, mana berita yang tidak benar. Nanti akan dewasa, nanti akan bisa memilah-milah. Ini akan mematangkan kita," katanya.

Jokowi berharap peringatan Hari Pers Nasional 2017 akan bisa membangun kembali komitmen dalam membangun Indonesia dengan harmonis, dan ekonomi yang merata. "Selamat Hari Pers Nasional," kata Presiden Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya