JK Imbau Warga Tahan Diri, Tak Demo Jelang Masa Tenang

Wakil Presiden Jusuf Kalla
Sumber :
  • Kementerian Luar Negeri RI

VIVA.co.id – Wakil Presiden, Jusuf Kalla sudah mendengar kabar rencana aksi demonstrasi pada 11 Februari mendatang. JK mengimbau semua pihak menjaga kondusivitas jelang masa tenang pilkada serentak.

Ratusan Pengunjuk Rasa Anti-Perang Ditangkap di Seluruh Rusia

"Saya kira tidak perlu jelang pilkada. Kita menahan diri lah. Masyarakat tahan diri untuk tidak memperburuk suasana," kata JK di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu 8 Februari 2017.

Menurut Wapres, berbagai dugaan pelanggaran pilkada serentak dan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan calon Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau sering disapa Ahok sedang dalam proses hukum.

Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu-Tempe Semanan Mogok 3 Hari

"Toh semuanya dalam proses hukum. Nanti kacau lagi proses hukum," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, mengatakan setiap warga negara mempunyai hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Atas dasar itu, ia tidak melarang aksi demonstrasi termasuk kabar demonstrasi 11 Februari mendatang.

Buruh Tangerang Blokade Jalan Raya Serang, Arus Lalu Lintas Dialihkan

"Saya dengan tegas mengatakan aksi apa pun silakan. Dari siapa pun silakan, tapi ada aturan main yang harus diikuti. Waktunya kapan, jumlahnya berapa? Temannya siapa? Di mana akan dilaksanakan," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, 8 Februari 2017.

Purnawirawan jenderal TNI ini menjelaskan sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai menkopolhukam. "Kita tidak melarang, tapi mengarahkan agar aksi itu masuk dalam koridor hukum dan aturan yang berlaku," katanya.

Mengenai teknis pelaksanaan sebuah aksi demonstrasi, ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Di mana setiap aksi unjuk rasa harus mendapatkan izin dari kepolisian.

"Tatkala polisi mempertimbangkan bahwa yang dilakukan ini jelas-jelas akan mengganggu kepentingan yang lain, tentu dia bisa melarang. Bukan serta merta saya melarang, tidak ada hak saya untuk melarang. Mengarahkan, iya," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya