PDIP Minta SBY Tidak Buat Kegaduhan

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id – Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY merasa menjadi korban berbagai fitnah di media sosial. Ia juga mengeluhkan tuduhan terhadap dirinya yang difitnah berada di balik gerakan makar. SBY merasa menjadi target kepentingan tertentu.

Sulit Berkemih Hingga Ejakulasi Darah Tanda Kanker Prostat

Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira mengatakan bahwa pemerintah memiliki banyak tugas dan target pembangunan berlandaskan nawacita yang harus dicapai. Oleh karenanya, pemerintah wajar tidak harus merespons orang per orang, termasuk tudingan SBY itu.

"Pemerintah itu kerjaannya banyak dan targetnya adalah pembangunan dan nawacita. Bukan menargetkan orang-perorang. Terlalu kecil kalau targetnya hanya orang-perorang," kata Andreas di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2017.

SBY Akan Jalani Pengobatan Kanker, Dijadwalkan Tiba di AS Kamis Pagi

Ia juga membantah bahwa ada pembiaran atas berbagai tudingan yang diarahkan ke Ketua Umum Partai Demokrat tersebut, baik oleh pemerintah maupun aparat keamanan.

"Ya ini adalah tugas daripada pihak keamanan, dan selama ini tugasnya kan sudah baik. Saya sendiri enggak paham dengan maksud pembiaran itu," ujar Andreas.

Usai Operasi, SBY Mau Isi Waktu Masa Pemulihan dengan Melukis

Anggota komisi I DPR itu berujar, SBY perlu menjelaskan yang dimaksudkannya dengan menjadi target. SBY diminta menggunakan istilah-istilah yang tidak menimbulkan spekulasi.

"Sebagai pemimpin tentu harus menyampaikan pesan-pesan politik lebih jelas pada arah dan tepat sasaran sehingga tidak buat bingung masyarakat. Itu jauh lebih penting daripada menggunakan bahasa-bahasa yang enggak jelas dan justru jadi polemik baru," kata dia.

Ia pun berharap, SBY tak selalu membuat kegaduhan yang meresahkan publik.

"Beliau adalah seorang pemimpin, mantan Presiden, tentu harusnya Beliau berikan suasana kesejukan bagi masyarakat Indonesia," kata Andreas. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya