SBY Minta TNI-Polri Tidak Berpolitik

Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, menyampaikan banyak hal dalam pidato politiknya di Rapimnas Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Selasa malam, 7 Februari 2017. Salah satunya, membaca kekhawatiran bahwa aparat negara tidak netral dalam Pilkada 2017.

Polisi Tak Bisa Sembarangan Periksa TNI, Begini Kata Polri

"Saya juga membaca kekhawatiran para kader kalau-kalau aparat negara, utamanya TNI, Polri, dan BIN (Badan Intelijen Negara) tidak netral. Memang, saya juga mendengar berita-berita yang kurang sedap. Mudah-mudahan, berita itu tidak benar," kata SBY. 

SBY mengatakan, jika hal itu sampai terjadi, sebagai salah satu pelaku utama reformasi TNI dan Polri, dia menjadi orang yang paling sedih. 

Sulit Berkemih Hingga Ejakulasi Darah Tanda Kanker Prostat

"Agenda penting dari reformasi adalah berhentinya TNI dan Polri dari politik praktis, dari politik kekuasaan. Sejarah mencatat, dulu ABRI merupakan bagian dan sekaligus pelaku akif dari politik yang partisan. ABRI hanya berpihak kepada satu partai politik dan penguasa negara (dulunya). Akibat perilaku politik seperti itu, bangsa kita, termasuk TNI dan Polri, membayar dengan harga yang sangat mahal," tuturnya.

Kata SBY, rakyat amat marah, dan ketika terjadi krisis politik yang hebat, TNI dan Polri dipaksa oleh sejarah untuk menghentikan peran sosial politiknya. "Termasuk, menghentikan ketidaknetralannya dalam pemilihan umum," katanya.

SBY Akan Jalani Pengobatan Kanker, Dijadwalkan Tiba di AS Kamis Pagi

SBY berharap, mimpi buruk dan kekeliruan masa lalu itu tidak terjadi lagi.

"Keledai pun tak akan terjatuh dua kali, karena tersandung di batu yang sama. Sebagai purnawirawan senior dan selalu mantan Presiden, saya tidak ingin TNI, Polri, dan BIN bertindak salah dan mengkhianati sumpahnya sebagai bhayangkari negara," ucapnya.

Selama 10 tahun memimpin negara, SBY mengklaim, telah membangun TNI dan Polri hingga pada kapabilitas dan posturnya yang membanggakan sekarang ini. TNI dan Polri kini menjadi kekuatan pertahanan dan keamanaan negara yang andal dan profesional, serta dibanggakan masyarakat.

Untuk itu, SBY berharap, para petinggi TNI, Polri, dan BIN tidak tergoda oleh kekuasaan sesaat.

"Jangan merusak sendi-sendi keprajuritan dan kepolisian yang luhur. Jangan mendidik dan mengajari hal-hal yang tidak benar kepada prajurit. Netrallah dalam setiap pemilu nasional dan juga pilkada. Pengalaman yang tidak baik yang saya alami pada Pemilihan Presiden pada tahun 2004 yang lalu, janganlah terjadi lagi," ucapnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya