Curahan Hati SBY, Dituduh Makar hingga Bom Istana

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf.

VIVA.co.id – Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menceritakan kepada ribuan kadernya terkait sejumlah fitnah yang ditujukan kepadanya dan Partai Demokrat.

Kekuatan SBY dan Ancaman Anas-Moeldoko

Hal itu disampaikan SBY di bagian jelang akhir pidato politiknya dalam Rapat Pimpinan Nasional dan Dies Natalis Partai Demokrat Ke-15 di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta Pusat, Selasa malam 7 Februari 2017.

"Sejak bulan Oktober 2016, kita merasakan hempasan angin dan bahkan badai yang amat kuat terhadap SBY dan Partai Demokrat," kata SBY.

Kesal dengan PSI, Demokrat Minta Jangan Seret SBY

Mantan Presiden keenam RI ini mengungkapkan, fitnah pertama yaitu saat aksi damai bela Islam pada 4 November 2016 lalu atau aksi 411, dia difitnah mendanai dan menunggangi aksi tersebut.

"Disamping fitnah kepada kita, tuduhan itu juga sebuah penghinaan kepada jutaan rakyat di tanah air yang secara spontan dan ikhlas melaksanakan aksi-aksi damai tersebut," ujar SBY.

Demokrat Klaim Rakyat Rindu Keberhasilan Era SBY

Mantan Menkopolhukam ini juga mengatakan, yang lebih keterlaluan lagi, ada pemberitaan bohong atau hoax di media sosial dan sempat diviralkan ke mana-mana yang menuduh dia berada di belakang atau di balik rencana pengeboman di Istana beberapa waktu lalu.

SBY menilai dengan bebasnya penyebar informasi hoax itu menggunakan informasi publik yang semestinya ada pengawasan dari Pemerintah, bukan sebaliknya membiarkan begitu saja.

"Yang lebih kerelaluan lagi, tiba-tiba sebuah pemberitaan di media sosial dan diviralkan ke mana-mana menuduh saya berada di belakang rencana pemboman Istana Merdeka," ujarnya.

Selain Itu, fitnah berikutnya, SBY mengatakan, dia dituding seolah-olah berada di balik gerakan makar. Bahkan, kata SBY, hal itu disebarkan melalui selebaran selebaran hoax.

"Yang juga bagai halilintar di siang bolong, adalah tuduhan kepada saya seolah berada di belakang gerakan makar. Secara pengecut pula  disebarkan selebaran-elebaran hoax. Tanpa identitas siapa yang membuatnya," ucapnya

Dia mengatakan, terasa terhina dan direndahkan oleh mastermind, pembisik dan juga juru fitnah tersebut.

"Dalam perjalanan hidup saya hampir 30 tahun mengabdi di lingkungan TNI untuk menjaga tegaknya sang merah putih, dengan ketulusan jiwa dan raga. Hampir 15 tahun saya bertugas di Pemerintahan baik sebagai menteri maupun presiden yang bekerja untuk kebaikan dan kemajuan bangsa dan negara kita. Betapa mestinya mereka yang tidak bertanggung jawab itu memfitnah saya seolah hendak merusak negara," ujar SBY.

Dan kejadian yang paling baru dialami, kata SBY, kediamannya di kawasan Kuningan, digeruduk oleh ratusan massa demo yang konon sudah diprovokasi dan dicekoki oleh oknum tertentu di Kawasan Pramuka Cibubur.

"Jambore adalah kegiatan yang edukatif. Sementara di kawasan Pramuka Cibubur adalah kawasan yang netral politik. Sangat menyedihkan jika forum dan kawasan terhormat itu dikotori oleh tangan tangan hitam. Yang melakukan provokasi dan propaganda untuk menghancurkan lawan-lawan politik," ujarnya.

SBY mengungkapkan rasa pesimistisnya jika kasus unjuk rasa yang menggeruduk kediamannya itu bisa diusut secara tuntas oleh penegak hukum.

Kendati diterpa berbagai fitnah tersebut, SBY mengajak kepada seluruh kader untuk tidak ikut-ikutan menyebarkan fitnah. Apapun kesulitan dan permasalahan berat tetap di hadapi.

"Mari kita jawab fitnah dengan kebenaran. Mari kita jawab fitnah dengan kebenaran. Janganlah kita ikut ikutan menjadi pengecut yang ikut ikutan menyebarkan fitnah dibelakang," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya