- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK mengaku prihatin mendengar kabar soal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mempertanyakan perlindungan terhadap dirinya saat ada massa yang mendatangi kediaman pribadinya di Kawasan Kuningan, Jakarta.
"Tentu kita prihatin dengan situasi itu," kata JK di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa 7 Februari 2017.
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini meminta, semua elemen bangsa terutama mahasiswa untuk menghormati para pemimpin. "Tentu kita harus mempunyai suatu perilaku yang baik, menghormati pemimpin sesuai dengan aturannya," lanjut JK.
JK menjelaskan, bahwa ada prosedur tetap mengenai pengamanan terhadap mantan presiden dan wakil presiden. Pengamanan langsung di bawah Pasukan Pengawal Presiden (Papampres)
"Mantan presiden dan mantan wakil presiden itu tetap mendapatkan perlindungan, pengawalan dari Paspampres. Seorang mantan pimpinan itu bisa dikawal 60 orang," katanya.
JK berharap, demonstrasi kemarin ke kediaman SBY tidak memicu semakin panasnya suhu politik menjelang pilkada. Menurutnya demonstrasi di Kediaman SBY memang tidak relevan.
"Kita harapkan lebih down lah. Dan kalau saya baca itu kan tidak relevan juga dengan pak SBY. Tentang SARA pak SBY kan tidak pernah berbicara hal itu kan. Jadi kenapa di situ. Itu pertanyaan juga," kata JK. (mus)