Survei Median, Elektabilitas Tiga Cagub DKI Bersaing Ketat

Lembaga Survei Median saat merilis hasil survei Pilkada DKI Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dinia Adrianjara

VIVA.co.id – Lembaga Media Survei Nasional (Median) mengungkakan bahwa – berdasarkan riset mereka –  elektabilitas pasangan petahana calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, yakni Ahok-Djarot berada di posisi pertama. Namun, rentang persentase keterpilihan dengan kandidat lain, tak lebar.

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

Direktur Riset Median, Sudarto, menjelaskan bahwa pengambilan data ini dilakukan pada rentang waktu tanggal 29 Januari sampai 2 Februari 2017 dan melibatkan sekitar 800 orang responden.

"Berdasarkan temuan di lapangan, kami memperoleh bahwa ada dinamika suara yang tinggi serta saling menyalip antar kandidat. Masih sulit menyimpulkan siapa yang akan jadi pemenang di Pilkada DKI nanti," kata Sudarto di Kawasan Jakarta Pusat, Senin, 6 Februari 2017.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

Dalam pemaparannya, disebutkan perbandingan elektabilitas ketiga pasangan tersebut antara lain 29,8 persen untuk Ahok-Djarot, kemudian 27,8 persen untuk pasangan Anies-Sandi. Sementara pasangan calon gubernur (cagub) Agus-Sylvi berada di posisi terakhir dengan perolehan 26,1 persen suara.

Menurut survei Median, tingkat elektabilitas Ahok-Djarot meningkat karena adanya penurunan anggapan negatif mengenai isu penistaan agama yang sempat gencar menerpa Ahok beberapa waktu lalu.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

"Saat pengambilan data kami, orang yang menyebutkan isu negatif soal Ahok-Djarot itu menurun di bawah 60 persen. Beda ketika awal isu penistaan agama ini baru diberitakan, masyarakat masih emosional sehingga membuat elektabilitas Ahok menurun kala itu," ujarnya.

Selain itu, penampilan dan kemampuan pasangan petahana pada saat debat kandidat beberapa waktu lalu pun dinilai lebih baik jika dibandingkan dua pasangan calon lainnya.

"Namun pada dasarnya faktor penentu pilihan masyarakat ini bukan cuma soal kinerja maupun kemampuan debat paslon tapi lebih kepada isu apa yang sedang ramai. Pasangan mana yang punya kemampuan meredam isu negatif tentu punya kemungkinan menang lebih besar," kata dia.

Sudarto juga mengatakan bahwa survei yang dilakukan Median hanya berentang sehari setelah kasus baru Ahok yang dituduh menghina Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin dan tudingan penyadapan ilegal terhadap mantan Presiden SBY. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya