- Istimewa
VIVA.co.id - Politikus Partai Gerindra, Muhammad Syafii, menganggap wajar kehadiran Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman, dalam pertemuan di rumah Ma'ruf Amin, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurut Syafii, Luhut memang tak ada kaitan dengan masalah Ma'ruf Amin, yang sempat diancam akan dilaporkan kepada polisi oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Namun dia menganggap Luhut seiya-sekata dengan Ahok sehingga dia merasa harus terlibat dalam hal apapun yang berhubungan dengan Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu.
"Ya, kalau cerita tentang Ahok, kan, pasti erat kaitannya dengan Luhut. Ahok dengan Luhut ini, misalnya, soal reklamasi satu suara," kata Syafi'i kepada VIVA.co.id di kompleks Parlemen di Jakarta pada Kamis, 2 Februari 2017.
Anggota Komisi III DPR itu menilai setiap yang mengganggu Ahok pastilah mengganggu kepentingan Luhut juga. Sementara mengenai apakah kepentingan Luhut juga terkait kepentingan atasannya, Syafii mengaku belum mengetahuinya.
"Ya, berarti kalau ada sesuatu yang bisa buat Ahok kemudian makin cepat proses hukumnya, itu pasti juga mengganggu Luhut," ujarnya.
Kehadiran Luhut itu, katanya, bisa saja ada arah untuk menyelesaikan masalah Ahok dengan Ma'ruf. Hubungan Ahok dengan Luhut terlalu bisa ditebak.
"Apa kaitannya antara Ahok dengan Ma'ruf, yang emang ada persoalan di persidangan, dengan kehadiran Luhut. Sudah bisa ditebak hubungan Luhut dengan Ahok," katanya. (adi)
MUI Kritisi Logo Halal Kemenag
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas angkat bicara soal sertifikasi halal yang kini dikelola oleh Badan Pengelola Jaminan Produk Halal Kemenag.
