Selain Kabinet, SBY Juga Fokus Garap Program

VIVAnews - Andi Mallarangeng, Juru Bicara Presiden, menyatakan Susilo Bambang Yudhoyono sedang fokus menyiapkan program 100 hari dan lima tahun ke depan. Namun semua saran mengenai kabinet akan ditampung SBY.

"Semua saran dan usulan kita terima dengan baik, tapi semua kita kembalikan pada presiden sendiri," kata Andi yang dihubungi melalui telepon. "Yang pasti saat ini, Presiden lebih dulu fokus pada rencana selain pembentukan kabinet,  rencana prioritas kebijakan 100 hari dan lima tahun ke depan."

Mengenai usulan struktur kabinet dirampingkan, Andi menyatakan, itu terserah Presiden terpilih. "Ada yang mengusulkan profesional, ada yang mengusulkan kementerian ini dihilangkan, kami terima semua. Yang pasti kami pertajam terus fungsi setiap departemen yang telah bekerja," kata Andi.

Sebelumnya, Achmad Mubarok, Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, menyatakan SBY memperhatikan berbagai usulan yang masuk mengenai kabinet. Usulan itu antara lain dari survei lembaga survei Indobarometer yang menyebut mayoritas dari 1.200 responden menghendaki lima pos kementerian kabinet pemerintahan SBY-Boediono tidak diisi oleh orang-orang dari partai politik.

Pos menteri itu ialah Menteri Agama, Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dan Menteri Koordinator Perekonomian.

Namun, Achmad memberikan catatan mengenai pengertian profesional. Orang profesional bukan berarti khusus mereka yang sama sekali tidak berada di bawah naungan partai politik. Sebab, katanya, partai pun sesungguhnya memiliki orang-orang yang sangat profesional di berbagai bidang. “Partai kan sifatnya hanya nempel, sedangkan kalau profesional itu kan benar-benar melekat pada dirinya.”

Komentar Erick Thohir Usai Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23
Jaksa Agung ST Burhanuddin

Anggota DPR Salut Kejagung Berani Usut Dugaan Korupsi di Sektor Tambang

Keberanian Kejagung itu karena seperti mengusut dugaan kasus tambang yang merugikan negara hingga ratusan triliun rupiah.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024