Indonesia-Australia Eratkan Kerja Sama Berantas Dana Teroris

Tim Densus 88 Antiteror
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Iqbal

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, bahwa Indonesia dan Australia terus memburu kelompok teroris.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Hari ini, Menko Polhukam Wiranto menandatangani kerja sama dengan Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan untuk memutus alur keuangan kelompok teroris.

"Sama-sama menanggulangi khususnya terorisme mengapa? Karena kita tahu terorisme tidak mengenal batas negara. Dan dia (kelompok teroris) memerlukan dana besar untuk melakukan aksi," kata Wiranto di Kantor PPATK, Jakarta, Rabu 1 Februari 2017.

Pemkab Tangerang Benarkan PNS Mereka Ditangkap Densus

Purnawirawan Jenderal TNI ini menjelaskan, dengan diputusnya jalur keuangan kelompok teroris maka kelompok teroris akan melemah dan kesulitan melakukan aksi teror di Indonesia dan Australia.

Wiranto berharap, dengan adanya kerja sama Indonesia dan Australia untuk memutus jalur keuangan kelompok teroris, akan membuka kerja sama dengan negara lainnya.

IDI Sukoharjo Minta Kasus Sunardi Tak Dikaitan dengan Profesi Dokter

"Ini semangat yang harus kita kembangkan dari masa ini maupun masa mendatang karena terorisme akan terus berkembang dan tidak mengenal batas negara." 

Sementara itu Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan menegaskan, bahwa kerja sama kedua negara sangat penting untuk mengatasi ancaman terhadap negara yang bertetangga.

"Hubungan Australia dan Indonesia harus semakin kuat untuk melawan terorisme," ujar Keenan.

Sementara Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin mengungkapkan, kerja sama yang diteken hari ini menindaklanjuti kerja sama sebelumnya yang telah berjalan selama sembilan tahun. Sebelumnya PPATK telah mendatangani MOU dengan Australia Transaction Reports and Analysis Centre (AUSTRAC).

"Hari ini jalinan kerja sama yang telah dibangun secara baik itu diteruskan dan ditingkatkan kembali dan menegakkan rezim anti pencucian uang dan pendanaan terorisme yang efektif dan efisien," kata Badaruddin. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya