Wiranto Ungkap Delapan Poin Agar Pilkada 2017 Sukses

Menkopolhukam Wiranto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA.co.id - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto, mengingatkan suksesnya pelaksanaan Pilkada serentak di 101 daerah dua minggu yang akan datang sebagai kehormatan bangsa. Menurutnya, banyak negara di dunia yang ikut mengawasi proses demokrasi di Indonesia.

Pilkada Serentak di Sumut, Mendagri: Semua Siap

"Dalam demokrasi, wilayah politik adalah wilayah dominan yang mem-back up dominasi itu. Maka Pemilu dan Pilkada adalah tolak ukur apakah demokrasi itu dilakukan benar atau tidak," kata Wiranto saat Rapat Koordinasi Pilkada Serentak 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa 31 Januari 2017.

Wiranto meminta pada penyelenggara pemilu untuk netral dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, ia meminta kandidat kepala daerah dan tim suksesnya bisa menjaga stabilitas sehingga NKRI tetap utuh.

Demokrat Lawan Keluarga Ratu Atut di Pilkada Banten

"Ini tugas kita bukan hanya Presiden Jokowi atau Mendagri. Presiden dan para menteri tidak bisa berdiri sendiri. Petunjuk sudah jelas, misi sudah jelas," tegasnya.

Menurut mantan Ketua Umum Partai Hanura ini, setidaknya ada delapan poin yang menjadi acuan suksesnya pelaksanaan Pilkada di 101 daerah dua pekan mendatang.

Semua Petugas KPPS Pilkada 2020 Akan Jalani Rapid Test

Pertama, pelaksanaan tepat waktu. Kedua, penyelenggaraan sesuai peraturan, akurat dan bermartabat. Ketiga, pelaksanaan pemilu damai. Keempat, partisipasi meningkat. Kelima, hasil pemimpin yang berkualitas .

Kemudian, keenam, percaya pada hukum. Ketujuh, peran fasilitator harus netral. Kedelapan, semua kandidat siap menang dan kalah.

"Hindari politisasi birokrasi, politik uang, mobilitas SARA dan intimidasi di ruang publik maupun media. Pelanggaran pemilu harus ditindak tegas," katanya.

Selain itu, Wiranto meminta KPU dan KPUD terus melakukan sosialisasi Pilkada yang baik dan bermartabat. Sehingga masyarakat bisa memilih pemimpin yang berkualitas untuk memajukan daerahnya.

"Yang dibutuhkan adalah pemimpin yang tahu masalah. Dapat mengubah sesuatu jadi lebih baik. Berpikir jauh ke depan, atau out of the box bukan hanya berpikir yang rutin saja," katanya.

Seperti diketahui, Pilkada Serentak pada 2017 ini adalah yang kedua setelah yang pertama pada 2015 lalu. Sebanyak 101 daerah akan turut serta. Untuk pemungutan suara akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya