Hadapi Rizieq, PDIP Siap Bela Kehormatan Megawati

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Sumber :

VIVA.co.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjawab tantangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab, yang berniat akan melaporkan Megawati Soekarnoputri karena pidatonya yang menyinggung umat Islam dan Rukum Iman.

Hasto Sebut Ada Operasi Politik di Balik Gagalnya PPP ke DPR, Waketum PPP: Belum Ada Bukti

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan keseluruhan pidato Megawati yang disampaikan pada saat HUT PDIP ke-44 di Jakarta beberapa waktu lalu telah dipersiapkan dan telah melalui perenungan mendalam oleh Presiden kelima RI tersebut.

Menurut Hasto, pidato Megawati itu disampaikan dengan komitmen untuk menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI dan kebhinekaan Indonesia. Dalam kapasitas sebagai Ketua Umum dan Presiden kelima RI, maka wajar Megawati memberikan jawaban atas berbagai persoalan yang muncul saat ini.

Hasto Sebut Pemilu 2024 Hasil Bansos Effect, Gerindra: Seperti Nyinyiran Nenek-nenek

"Sekiranya Bapak Rizieq Shihab memang akan berhadapan dengan Ibu Ketua Umum Partai, maka sebagai Sekjen Partai, saya tegaskan bahwa kami siap berhadapan dengan Pak Rizieq," kata Hasto dalam keterangan persnya, Selasa, 17 Januari 2017.

Terlebih, kata Hasto, Imam Besar FPI itu selama ini telah mengobarkan rasa kebencian dan memecah belah bangsa. "Seluruh jajaran PDI Perjuangan satu komando untuk membela kehormatan dan martabat Ibu Ketua Umum dan Partai," tegasnya.

Hasto Sebut Pemilu 2024 Hasil Bansos Effect, Gerindra: Narasinya Seperti Nyinyiran Nenek-nenek

Hasto mempersilakan Rizieq menempuh jalur hukum sekiranya keberatan dengan pidato yang disampaikan Megawati tersebut. "Kami akan siapkan pembela hukum terbaik," ujarnya.

Bagi PDIP, komitmen terhadap fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara tidak bisa ditawar-ditawar. Demikian halnya bagi yang akan merongrong kewibawaan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, PDI Perjuangan akan membela pemerintahan yang sah dan konstitusional dari berbagai bentuk ancaman, termasuk tindakan makar.

"Seluruh anggota, kader dan simpatisan partai harap menjaga suasana tenang, taat hukum, dan jangan melakukan tindakan kekerasan, sambil menunggu perintah lebih lanjut dari Ibu Ketua Umum," ujar mantan Anggota DPR RI.

Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab mengancam akan melaporkan Megawati atas dugaan penistaan agama dalam pidatonya di HUT PDIP beberapa waktu lalu. Namun, Rizieq masih membuka ruang dialog dengan Megawati untuk mengklarifikasi dugaan penistaan agama tersebut, sebelum membuat laporan kepada pihak Kepolisian.

"Janganlah kita mencoba saling lapor, kalau kita saling lapor akan bisa menimbulkan konflik horizontal. Mestinya kepolisian menjembatani, jangan semua orang digiring untuk melapor, bukan itu tugas kepolisian, apalagi kalau masalahnya sensitif," kata Rizieq di ruang sidang Komisi III DPR RI, Jakarta, Selasa, 17 Januari 2017.

Rizieq mengaku sudah berulang kali melihat video pidato Megawati secara utuh yang dinilai telah menistakan agama dan suku bangsa. Hanya saja, sampai saat ini ia ingin hal tersebut bisa diklarifikasi Megawati dengan jalan dialog.

"Alangkah baiknya didialogkan secara kekeluargaan, mungkin kami yang salah paham dengan pidatonya bu Mega, ya, kami minta maaf. Tapi andaikata Bu Mega yang salah ucap, ya, harus ada klarifikasi, kan bagus begitu," tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya