Cagub DKI Saling Sindir Tak Saling Menatap, Pakar Memaknai

Usai Debat, Paslon Cagub Cawagub DKI Melakukan Swa Foto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Ajang debat para calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dinilai sudah mulai saling serang titik lemah masing-masing. Bahkan sindiran dianggap sudah gamblang diutarakan tanpa adanya rasa segan yang biasa dianggap menjadi kultur ketimuran.

SBY Sindir Kejanggalan Pilkada DKI 2017

"Sindir itu adalah salah satu bentuk pertahanan, sudah lebih pada perdebatan terbuka, individual dan frontal," kata Pakar Komunikasi Politik, Emrus Sihombing, dalam acara "Apa Kabar Indonesia Pagi", Selasa 17 Januari 2017.

Hal tersebut disampaikannya menanggapi saling sindir yang terjadi antara para calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta yang terjadi pada acara debat perdana pada 13 Januari 2017. Acara debat tersebut hingga saat ini masih ramai diperbincangkan publik.

Pilpres 2019 Diharapkan Tak Seperti Pilkada DKI, Marak Hoax

Sementara pakar semiotika Acep Iwan menilai, sekalipun para calon secara frontal berani membuka "borok" rivalnya, namun masih terlihat bahasa tubuh yang menunjukkan rasa segan.

"Memang masih ada sisa ketimurannya, mereka tidak berani saling menatap mata, ketika mengkritik mereka melihat ke penonton, mereka masih ada rasa segan untuk melihat, culture kita," kata Acep dalam kesempatan yang sama.

Ahmad Dhani Tersangka Ujaran Kebencian?

Dia mengatakan, para calon kini cenderung ingin saling menyerang. Di sisi lain, saling serang ditunjukkan dengan menyorot kelemahan pesaing masing-masing.

"Apa namanya itu merupakan karakter masyarakat kita yang sebetulnya tidak frontal secara gesture," kata Acep lagi soal menatap tersebut.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

SBY Sebut Kultur Politik Tanah Air Berubah Sejak Pilkada DKI 2017

"Saya berani mengatakan bahwa politik kita telah berubah."

img_title
VIVA.co.id
10 November 2018