Provokasi Media Sosial Tampil dengan Narasi Rasa Dizalimi

Salah satu pesan persuasif kepolisian di media sosial untuk mencegah terjadinya tindakan anarki saat unjuk rasa pada Jumat, 4 November 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/twitter

VIVA.co.id – Alissa Wahid yang merupakan putri dari Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, mengatakan bahwa pada saat ini semakin banyak provokasi yang tersebar di media sosial. Provokasi itu rata-rata terkait radikalisme agama serta ancaman terhadap demokrasi.

Akibat Rem Mendadak, Pengendara Motor Tabrak Pikap hingga Terjungkal

"Intinya gagasannya tahu narasinya yang hampir sama, bahwa kelompoknya ditindas, dizalimi karena itu harus dilakukan perlawanan," kata Alissa di Surabaya, Jawa Timur, Senin malam, 16 Januari 2017.

Alissa khawatir, apabila gagasan seperti itu menguat, maka konflik-konflik di ruang sosial akan bisa lebih besar. Hal-hal seperti ini akan mengancam kehidupan berdemokrasi di Indonesia.

Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun

Dia mengingatkan, Indonesia dibangun sebagai sebuah negara demokrasi. Oleh karena itu apabila terdapat ancaman terhadap nilai-nilai demokrasi maka hal itu tentunya tidak tepat.

"Ini sudah tidak tepat karena negara kita memang dibangun sebagai sebuah negara yang demokratis," ujar Alissa lagi.

Kemenkominfo Gelar Talkshow “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”

Dia melanjutkan, harus ada sebuah strategi khusus untuk mengatasi hal-hal seperti ini, tepatnya dengan menemukan titik tengah antarumat beragama.

"Karena biasanya yang menjadi bahan bakar kelompok semacam itu adalah mayoritarianisme dan populisme," kata perempuan yang menjadi Seknas Jaringan Gusdurian tersebut.

Balita mengendarai sepeda motor

Video Anak Kecil Mengendarai Sepeda Motor, Ada Risiko Hukumnya

Baru-baru ini viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang anak dibawah umur sedang mengendarai sepeda motor .

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024