Penggunaan e-Voting Bisa Dimulai Dari Pilkada

Ahmad Riza Patria dari Fraksi Partai Gerindra
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lilis Khalisotussurur

VIVA.co.id – Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu Fraksi Gerindra, Ahmad Riza Patria, menilai sistem penggunaan e-voting dan e-counting belum bisa diterapkan pada pemilu serentak 2019. Tapi memungkinkan pada pemilu serentak 2024.

5 Negara di Dunia yang Menerapkan E Voting pada Pemilu

"Kami mendukung ke depan pemilu bisa melalui e-voting maupun e-counting. Gerindra mendukung dimuat dalam undang-undang nanti, dalam regulasinya," kata Riza saat dihubungi VIVA.co.id, Jumat 13 Januari 2017.

Ia menambahkan hanya saja pelaksanaannya harus disesuaikan dengan kesiapan dan kemampuan. Kesiapan yang dimaksud diantaranya kesiapan masyarakat, teknologi, dan penyelenggara pemilu serta kemampuan finansialnya.

Kasih Penghargaan Lewat Metode E-Voting

"Jadi nanti kami kembalikan lagi ke situ. Kalau 2019 rasanya belum siap kita menggunakan e-voting ataupun e-counting. Tapi kalau 2024 dimungkinkan sejauh kita sejak sekarang mempersiapkan segala sesuatunya," kata Riza.

Ia mengatakan regulasi disiapkan sesuai kesiapan dan kemampuan. Sehingga Gerindra menyarankan pilkada 2018 dan 2020 bisa dimulai persiapan dan pelaksanaan e-voting.

Muktamar Muhammadiyah, Haedar Nashir Berpeluang Terpilih Lagi Jadi Ketum

"Kalau langsung pilpres berat. Yang mudah dimulai dari pilkada dulu. Pilkada bisa dimulai dari kota atau kabupaten yang sudah siap infrastrukturnya, perangkat, dan penyelenggaranya," kata Riza.

(ren)

Simulasi pilkades serentak di Kabupaten Tangerang.

1.700 Desa Sudah Gunakan E-Voting dalam Pilkades, Menurut BRIN.

Sebanyak 1.700 desa di Indonesia sudah menggunakan e-voting dalam penyelenggaraan pilkades, menurut BRIN.

img_title
VIVA.co.id
20 Maret 2024